Mohon tunggu...
Nurrahman Rivansa
Nurrahman Rivansa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Mercu Buana - Teknik Informatika - Nurrahman Rivansa - 41520010104 - Dosen Pengampu : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG

Mahasiswa Universitas Mercu Buana - Teknik Informatika - Nurrahman Rivansa - 41520010104 - Dosen Pengampu : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Pemikiran Panopticon Jeremy Bentham dan Kejahatan Struktural Giddens Anthony

28 Mei 2023   22:27 Diperbarui: 29 Mei 2023   07:53 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, Giddens menekankan pentingnya peran individu dalam mempertahankan dan memelihara struktur sosial. Dalam konteks korupsi, individu yang berada dalam posisi kekuasaan memiliki tanggung jawab untuk bertindak secara etis dan memelihara integritas institusi yang mereka wakili. Namun, ketika individu tersebut terlibat dalam tindakan korupsi, mereka tidak hanya melanggar norma sosial, tetapi juga membahayakan keberlanjutan struktur sosial itu sendiri.

Dalam konteks korupsi, pemikiran Giddens mengarahkan perhatian pada pentingnya memperbaiki ketimpangan kekuasaan dan ketidakadilan struktural dalam masyarakat. Dia menekankan perlunya reformasi kelembagaan, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam mengatasi masalah korupsi. Pendekatan ini menempatkan tanggung jawab pada seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam membentuk struktur sosial yang menghasilkan keadilan, keberlanjutan, dan pencegahan korupsi.

Meskipun Giddens tidak secara spesifik membahas korupsi, pendekatan dan konsep struktural dalam pemikirannya dapat memberikan landasan bagi pemahaman tentang asal-usul, dampak, dan upaya pencegahan korupsi dalam masyarakat modern.

sedangkan menurut teori struktural :

Menurut teori struktural, korupsi dipahami sebagai hasil dari struktur sosial yang tidak adil, ketidaksetaraan kekuasaan, dan ketimpangan ekonomi dalam masyarakat. Teori struktural melihat korupsi sebagai produk dari sistem sosial yang memungkinkan individu atau kelompok tertentu memanfaatkan posisi dan kekuasaan mereka untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan merugikan kepentingan publik.

Dalam konteks teori struktural, korupsi bukanlah sekadar masalah individu atau kelompok yang "rusak moral". Lebih dari itu, korupsi dipahami sebagai hasil dari dinamika dan ketidakseimbangan dalam struktur sosial yang menciptakan peluang dan insentif untuk tindakan korupsi. Struktur sosial ini dapat melibatkan norma, nilai-nilai, hukum, kebijakan, institusi politik, dan ekonomi yang membentuk tindakan individu.

Dalam kerangka teori struktural, korupsi terkait dengan adanya ketidakadilan dalam distribusi sumber daya, kesenjangan ekonomi, dan akses yang tidak merata terhadap peluang dan kekuasaan. Korupsi sering kali muncul ketika individu atau kelompok yang berada dalam posisi kekuasaan memanfaatkan posisi tersebut untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok, sementara masyarakat secara luas tidak mendapatkan manfaat yang seharusnya.

Teori struktural menyoroti pentingnya melihat korupsi sebagai produk dari ketidakadilan struktural yang perlu diperbaiki melalui perubahan dalam sistem sosial, kebijakan, dan institusi. Pendekatan ini menekankan perlunya reformasi kelembagaan, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam mengatasi korupsi. Selain itu, teori struktural juga menyoroti pentingnya mengurangi ketimpangan kekuasaan dan ketidaksetaraan ekonomi dalam masyarakat untuk mengurangi insentif dan peluang korupsi.

Dalam teori struktural, korupsi dipahami sebagai bagian dari kompleksitas masalah sosial yang tidak dapat diatasi hanya dengan menyalahkan individu atau mengandalkan tindakan pencegahan dan penegakan hukum yang individual. Perubahan sosial yang lebih luas diperlukan untuk mengatasi akar masalah korupsi dengan mengubah struktur sosial yang menciptakan dan mempertahankan praktik korupsi.

Pendekatan struktural dalam pemahaman korupsi memberikan kerangka kerja yang holistik dan menyeluruh untuk memahami peran struktur sosial dalam menciptakan dan mempengaruhi korupsi. Dengan memfokuskan perhatian pada aspek struktural, teori ini membantu mengidentifikasi akar permasalahan korupsi dan merumuskan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi korupsi dalam masyarakat.

Bagaimana cara mencegah korupsi menurut Giddens Anthony (How)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun