"Tidak bisa begitu."
"Kenapa?"
"Kak Thomas ...." Dietrich kesulitan meneruskan kata-katanya.
"Tidak usah diteruskan Dit. Aku mengerti. Kamu dulu pernah cerita ke aku bagaimana gentingnya masalahmu. Thomas yang menyelamatkan kamu waktu itu. Bukani tu saja, dia sudah kamu anggap sebagai pengganti ayahmu kan? Kalau sekarang kamu dan Thomas sama-sama menyukai aku, tentu ini jadi bencana nasional."
Dietrich tertawa.
"Aku pikir, kita sudahi saja Dit. Bukan untuk memihak kepada Thomas. Tapi tidak berpihak kepada siapa-siapa. Aku setuju dengan saranmu, kita berteman saja."
"E, e ... maksudku, kamu dengan kak Thomas saja. Aku tidak apa-apa kok."
"Gila aja kamu. Jadi, segitu saja cintamu sama aku Dit? Main oper begitu, ih."
"Anu, bukan itu maksudku. Aku kenal baik kak Thomas. Dia orang yang bertanggung jawab ..."
"Cukup Dit, aku tidak suka jadi piala bergilir seperti ini, even itu atas nama mendoakan pasangan hdiup. Ngerti mas?"
"Ngerti bu."