Metode pembelajaran merupakan suatu metode penyajian materi pembelajaran secara umum. Sedangkan pendekatan pembelajaran dilakukan supaya siswa bisa beradaptasi dengan konsep yang disajikan. Pendekatan dapat bersifat materi maupun metodologi.Â
Dengan pembelajaran menggunakan pendekatan pemecahan masalah siswa dapat memanfaatkan strategi pemecahan masalah untuk menyelesaikan soal dan memahami materi pembelajaran.Â
Di sekolah dasar, pembelajaran pemecahan masalah matematika biasanya memliki bentuk soal pola bilangan, teka teki ataupun soal cerita.
Metode pemecahan masalah memungkinkan guru menggunakan soal sebagai suatu masalah dan bagaimana caranya supaya dapat dipecahkan (Lidinillah, 2008). Â
Kemampuan memecahkan masalah menurut Polya (1973) memiliki 4 aspek, diantaranya  adalah memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah dan membuat review (Wardhani, 2010).Â
Pemecahan masalah matematika memiliki makna sebagai tujuan yang harus dicapai dan sebagai pendekatan pembelajaran untuk memahami dan menemukan kembali konsep, prinsip dan materi pada pelajaran matematika (Sumartini, 2016).
Mengajarkan pemecahan masalah seringkali dianggap sulit, sehingga berbagai penelitian telah dilakukan. Untuk mempermudah pembelajaran pemecahan masalah, guru harus mempersiapkan dan memahami beberapa hal.Â
Guru harus memahami faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa untuk memecahkan masalah sehingga dapat merencanakan waktu yang efektif untuk siswa dapat berpikir dengan tepat. Guru juga harus dapat mengelola kelas terutama kegiatan siswa.Â
Selain itu, strategi dan sumber pembelajaran siswa juga harus disiapkan dengan baik karena cara berpikir siswa sekolah dasar masih dalam tahap ikonik dan enaktif (Reys dkk., 2014).
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi proses pemecahan masalah adalah keterampilan metakognitif. Ide berpikir mengenai pikiran yang ada pada diri sendiri merupakan konsep dasar dari keterampilan metakognitif.Â
Keterampilan ini dibagi menjadi dua yaitu perencanaan yang melibatkan pemecahan masalah kompleks ke dalam beberapa bagian untuk diselesaikan secara terpisah dan berurutan serta monitoring diri yang mengacu pada keterampilan untuk mampu memeriksa secara langsung dari proses pemecahan masalah (Derry dan Hawkes, 1993).