Mohon tunggu...
Risna AyuAstuti
Risna AyuAstuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Menggambar,menulis,membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teduh

31 Agustus 2022   20:33 Diperbarui: 31 Agustus 2022   20:34 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Surat itu menuliskan.

Abelard, maaf selama ini aku berbohong padamu. Maaf selama ini aku selalu membuatmu kesusahan. Aku minta maaf.

Aku hanya ingin memberikanmu sebuah buku dengan arti perpisahan. Dan satu lagi, aku mencintaimu Abelard.

Setelah membaca surat itu aku menangis sejadi-jadinya. Aku mengambil buku dan surat itu lalu berterima kasih kepada orang tersebut.

Aku kembali ke sebuah pohon tua yang sudah lama tidak terasa namun penampakan nya masih sangat indah. Aku bersender dan kembali membaca surat dari Zenith.

Aku menangis. Lalu tanpa sadar ternyata hujan sudah datang dengan lebat dan menghantamku.

Sekarang, sudah tidak ada lagi seseorang yang menemaniku di saat sedih dan sekarang sudah tidak ada lagi seseorang yang memberiku payung saat hujan.

Sosok itu sudah pergi...

Beberapa tahun berlalu. Kini aku tinggal seorang diri di rumah yang cukup besar. Aku kembali bersender ke kaki boneka yang pernah ayah belikan untukku.

Tetap memakai liontin yang bibi berikan kepadaku. Namun, sekarang bibi sudah tidak ada. Bibi meninggal akibat kecelakaan di supermarket.

Akupun tetap membaca buku-buku yang ibu belikan kepadaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun