Mohon tunggu...
Risma Risma
Risma Risma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemampuan Berbahasa Anak Penyandang Autisme

26 Desember 2022   16:56 Diperbarui: 26 Desember 2022   17:13 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan pada saat kita melakukan interaksi dengan seseorang. Bahasa juga terdiri dari bahasa verbal dan bahasa non verbal, bahasa dapat kita kembangkan sejak usia dini namun, jika mengalami gangguan pada sistem saraf pusat ( SSP ) yang terdapat pada bagian otak, maka ada beberapa penghambat perkembangan pada bahasa. Dan anak yang menyandang autisme akan mengalami gangguan yang terdapat pada limbik sistemnya yang terdapat pada bagian otak. Hal tersebut selain berdampak pada pencernaan anak akan berdampak juga pada aspek komunikasi, interaksi, perilaku dan emosi. Adapun beberapa dampak yang terdapat pada aspek komunikasi sebagai berikut.

1)Terlambat untuk memproduksi bicara,tanpa ekspresi dan gerak

2)Pengulangan kalimat yang diucapkan

3)Kalimat yang dikeluarkan tidak dapat dipahami oleh orang lain ataupun dirinya sendiri

4)Hanya bisa meniru kalimat yang diucapkan orang lain tanpa mengerti maksud nya atau pengertian nya

5)Menciptakan bahasa yang tidak dapat dimengerti orang lain

6)Jika anak penyandang autisme tidak berbicara maka ia akan menarik tangan orang lain untuk meminta sesuatu

Kesulitan dalam berbahasa akan dapat menggangu struktur sintaksis,semantis, dan juga fonologisnya. Jika diantara ketiga aspek tersebut terganggu maka, tidak akan dapat menghasilkan kalimat ataupun ujaran yang baik dan bersifat komprehensif. Masa anak -- anak dalam memproduksi bahasa sudah ditakdirkan ketika mereka masih berada di dalam kandungan. Itupun tergantung bagaimana cara mereka mengembangkan bahasa itu sendiri. Maka dari itu, perab orang tua dalam membantu mengembangkan bahasa pada anak. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa bahasa ibu atau mother language jika, bahasa pertama anak sudah dapat direspon dengan baik, maka untuk bahasa kedua,ketiga ataupun keempat anak akan lancar dan menerima bahasa tersebut dengan komprehensif. Seperti yang dikatakan ( Widiastuti,2014) bahwa peranan orang tua dalam aspek mengembangkan bahasa sangat diperlukan untuk anak yang menyandang autisme.

Pada dasarnya dalam proses berbahasa adalah sebuah perilaku dari kemampuan manusia, sama dengan kemampuan untuk berpikir, berbicara, bersuara dll. Dalam berbahasa itu sendiri terdapat du proses yaitu proses produktif dan proses reseptif. Proses Produktif adalah ketika kita berbicara akan menghasilkan sebuah kode -- kode bahasa yang memiliki makna dan berguna, sedangkan Proses Reseptif adalah ketika lawan bicara mendengarkan kita bicara dan menerima kode -- kode bahasa yang bermakna dan berguna yang dapat disampaikan oleh si pembicara melalui artikulasi atau artikulatir dan diterima melalui alat -- alat pendengar.

Pada proses produksi bahasa atau dapat disebut dengan enkode, sedangkan proses penerimaan, perekaman dan pemahaman disebut proses dekode. Hal ini sama seperti yang dikatakan oleh ( Indah, 2016 ) proses rancangan berbahasa produktif dapat dimulai dari enkode semantik. Proses enkode semantik memiliki pengertian penyusunan konsep, ide, maksud dari kalimat atau kode gang akan disampaikan pembicara. Proses selanjyadalag dengan enkode gramatika. Enkode gramatikal adalah susunan konsep yang telah dibuat dengan enkode semantik dengan memperhatikan tata bahasa yang baik dan benar. Proses selanjutnya adalah enkode fonologi, setelah melalui tahap penyusunan konsep dengan enkode semantik lalu dilanjutkan dengan susunan konsep dengan enkode gramatikal, selanjutnya dengan susunan unsur-unsur bunyi dari kode tersebut. Proses -- Proses enkode ini terdapat pada otak pembicara kecuali dengan mengutarakan enkode fonologinga diutarakan melalui mulut dan dilakukan oleh alat-alat bicara atau alat artikulasi.

Anak autisme memiliki gangguan pada enkode terhadap kode-kode yang akan disampaikan kepada orang yang berada disekitarnya untuk mengajak berinteraksi atau berkomunikasi hal ini terkait dengan yang dijelaskan oleh (Indah, 2016) untuk menghasilkan kode-kode bahasa yang berguna dan bermakna, ada tiga enkode atau proses dalam produksi bahasa yaitu enkode semantik, enkode gramtikal, enkode fonologi. Apabila salah satu dari enkode tersebut mengalami gangguan maka kode yang akan disampaikan atau yang akan diproduksi akan bermasalah dan tidak akan diproses didalam otak pembicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun