Bahkan scovel ( 1998:26 ) mengatakan bahwa seseorang dapat melewati empat tahap dalam memproduksi suatu bahasa yaitu, konseptualisasi, formulasi, artikulasi dan pemantauan diri. Berikut adalah penjelasan dari keempat tahapan tersebut :
1. Konseptualisasi ( Conceptualizatio )
Menurut Scovel ( 1998:27 ), konseptualisasi ini adalah tahap seseorang dalam merencanakan yang ada di dalam otak mengenai unsur sintaksis ( syntactic thinking ) dan secara bersamaan akan membayangkan apa yang ingin di ucapkan ( imaginative thinking).
2. Formulasi ( Formulation )
Pada tahap kedua ini sang anak akan mulai menyusun suatu bunyi mulai dari kata, frasa, kalusa dan kalimat dalam mengekspresikan suatu makna bahasa. Contoh :
Guru : Itu contohnya. Contoh.... Perhatikan dulu ! Wildan ! Wildan ! Yang kedua kita catat apa? Penulisnya adalah siapa yang buat buku ini. Siapa yang menulis ? Penulis. Nah, siapa penulisnya ? Perhatikan !! Yang di maksud penulis itu siapa ? Orang yang menulis buku. Wildan, perhatikan Bu Iffah dulu, nulisnya nanti ! Sudah, Wildan ! Wildan, perhatikan, nulisnya nanti !
Wildan : Penulis ( tetap menulis )
Dari contoh di atas kita dapat melihat bahwa Wildan memang tidak mampu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya dengan tepat, akan tetapi Wildan sudah dapat memproduksi suatu kata dalam sebuah bahasa yang baik. Wildan hanya menangkap inti dari perintah gurunya yaitu, "menulis buku" yang berarti "Penulis"
3. Artikulasi ( Articulation )
Pada tahapan ketiga ini bentuk pembicara yang ada di dalam otak yang diucapkan dalam sebuah bunyi yang jelas dan mudah di pahami. Organ tubuh yang di pakai dalam hal ini adalah mulut, bibir, pangkal tenggorokan, paru -- paru dan lidah.
Contohnya: