1. Menyatukan keberagaman dan kepercayaan masyarakat Contohnya, dengan adanya teknologi kita dapat mengetahui tentang budaya-budaya keagamaan. Hal tersebut, akan mampu meningkatkan toleransi dan meningkatkan potensi pengenalan kebudayaan terhadap khalayak luas. Misalnya, Budaya ogoh-ogoh yang ada di Bali.
2. Memberikan pengenalan tentang konsep bahwa Tuhan itu satu. Hindu memiliki beragam sebutan terhadap Tuhannya berdasarkan manifestasinya. Seperti sebutan Dewa-Dewi yang memiliki fungsi atau tugas tertentu. Namun, dibalik itu tetap dijelaskan dalam Sastra Veda dalam Upanisad IV.
     Bahwa: sebenarnya Tuhan itu adalah satu "Ekam evam adwityam Brahma", setiap hal di dunia terdapat Tuhan, dan Tuhan ada di mana-mana ("Wyapi Wyapaka").
Dalam mempelajari hal ini, melalui teknologi akan diberikan peringatan-peringatan serta pengetahuan tentang Konsep Ketuhanan, agar manusia tidak lepas dari kewajibannya sebagai umat beragama.
3. Teknologi sebagai media penyebaran dan mengakses pengetahuan tentang Ketuhanan yang benar. Teknologi saat ini, mampu memudahkan penggunanya dalam memperoleh informasi-informasi terbaru terkait dengan ilmu keagamaan. Contohnya, dalam mengakses Brahma Vidya dalam ajaran Hindu, dan Kebudayaan apa saja yang mampu mempersatukan bangsa saat ini. Contoh lainnya dalam penggunaan aplikasi tiktok, tidak sedikit video-video kerohanian diposting oleh umat beragama, dengan tujuan untuk mengenalkan dan memberi tahu khalayak luas bahwa Tuhan itu ada. Kemudahan akses dalam jejaring sosial saat ini, sangat cepat mengenalkan segala sesuatu kepada dunia.
     Dari ketiga hubungan tersebut, menjelaskan bahwa Teknologi di era Globalisasi bermanfaat pentig terhadap pengenalan Brahma Vidya. Pada dasarnya teknologi menjadi media penyalur atau penghubung pengetahuan Brahma Vidya dan penerapan Brahma Vidya sendiri menjadi sumber pengetahuan dalam pemanfaatan teknologi yang baik.
KONSEP-KONSEP BRAHMA VIDYA DI ERA GLOBALISASI
     Setelah mengetahui hubunganantara pemanfaatan teknologi dalam Brahma Vidya, dapat ditemukan konsep-konsep yang terkandung dan bersifat keagamaan, diataranya:
1.Tri Pramana
     Tri Pramana adalah tiga kekuatan dalam kehidupan untuk meyakini dan mengetahui tentang adanya sesuatu. Tri Pramana terdiri dari Pratyaksa Pramana yaitu cara mengetahui kebenaran secara langsung melalui panca indra seperti melihat bunga, merasakan udara sejuk, dan sebagainya. Kemudian terdapat Anumana Pramana yaitu cara mengetahui sesuai atau kebenaram dengan melihat tanda-tanda tertentu atau gejala berdasarkan perhitungan logika yang masuk akal seperti ada bau masakan artinya ada yang sedang memasak, karena ada asap yang mengepul artinya terdapat api besar, dan sebagainya. Ketiga, Agama Pramana ialah cara mengetahui tentang sesuatu atau kebenaran dengan mempercayai sumber-sumber keagamaan yang ada misalnya adanya Kitab Suci, adanya Jero mangku, Jero Balian, Para Rsi, dan lain-lain. Agama Pramana dipercaya juga sebagai konsep dalam mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa. Konsep Tri Pramana ini, sedang dilakukan oleh masyarakat dan menjadi kepercayaan yang kita lakukan di era globalisasi.
2. Â Tiga Kerangka Dasar Umat Hindu