Mohon tunggu...
Riski Ramadan RR
Riski Ramadan RR Mohon Tunggu... Wiraswasta - I love imagination

Pekerja Serabutan [ kerjaannya banyak, bayarannya sedikit ]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memori Memoar 98 (Sebuah Cerita Pendek)

3 Februari 2023   20:25 Diperbarui: 20 Juli 2024   23:55 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Laksmi : Tolong. Tolong

Ambar : Ibu?

Ambar mendekati wanita dipasung itu.

Ambar : Ibu kenapa jadi seperti ini? Ibu ini aku Ambar anak ibu, ibu Sukma sudah memberitahu semuanya, Bu.

Wanita itu terdiam dengan mata melotot ke arah pintu. Ambar menangis sambil memeluknya. Lalu makhluk itu datang lagi. Tepat di samping Ambar. Kemudian ketegangan mulai terasa ketika  wanita itu berteriak histeris.

Laksmi : JANGAN GANGGU SAYA!!!

Wanita itu membenturkan kepala Ambar dengan gila ke kayu yang memasungnya. Ambar berteriak-teriak dan meminta pertolongan.

Ambar : BAPAK! TOLONG AMBAR!

Darah di kepala Ambar mulai berceceran, wanita itu mendorong Ambar kuat-kuat.

Sementara Bapak terbangun dari tidurnya dan merasakan Ambar dalam bahaya. Bapak panik dan segera memeriksa kamar Ambar namun tidak ada, dia mencoba memanggil Wahyu dan Ani.

Surya : Ambar nggak ada di kamarnya ke mana anak saya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun