Mohon tunggu...
Riski Ramadan RR
Riski Ramadan RR Mohon Tunggu... Wiraswasta - I love imagination

Pekerja Serabutan [ kerjaannya banyak, bayarannya sedikit ]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memori Memoar 98 (Sebuah Cerita Pendek)

3 Februari 2023   20:25 Diperbarui: 20 Juli 2024   23:55 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah hutan Ambar melangkah sedikit demi sedikit sambil kebingungan. Ambar mendengar seorang perempuan meminta tolong dari arah gubuk di ujung hutan. Dia bergegas menuju gubuk tersebut lalu masuk ke dalam dan melihat perempuan dengan pakaian hangus. Ambar mencoba untuk menegurnya tapi perempuan itu malah menangis. Dan ketika perempuan menoleh, dia menyerang Ambar sambil berteriak: TOLONG SAYA AMBAR!!!!!

***

Mereka akhirnya sampai di rumah Laksmi. Bapak memanggil-manggil nama Ambar ketika dia tidur terlalu nyenyak. Ambar terbangun dengan rasa gelisah. Ambar bernapas lega namun sedikit risau kenapa dia terus-terusan di hantui sosok itu dalam mimpi? Gadis itu keluar dari mobil dan disambut oleh pasangan suami-istri ,Wahyu dan Ani ( paman dan bibi Ambar). Ambar melangkah dengan senyuman getir lalu berkenalan dengan mereka. Wajahnya keduanya agak terheran-heran ketika bersalaman dengan Ambar.

Bapak  : Ambar, ini Wahyu dan Ani. Paman dan bibi kamu.

Ambar  : Ambar.

Wahyu  : kamu sudah besar sekali, ya nak. Kalian pasti lelah sekali, saya antar kalian ke kamar untuk istirahat.

Ambar masuk ke dalam rumah itu, berharap bertemu ibu kandung Ambar ada di dalam namun setelah itu Ambar tidak menemukannya. Ambar bertanya pada bapak tentang keberadaan Laksmi namun dia menyuruhnya untuk beristirahat karena hari sudah larut malam. Ambar memasuki sebuah kamar tidur yang cukup rapi dan klasik. Di sana terpajang foto seorang perempuan yang mirip dengan dirinya.

Ambar : ini pasti ibu Laksmi.

Keesokan harinya, Ambar  melihat sebuah gubuk di belakang rumah itu. Suasana masih subuh masih gelap. Banyak kabut, tapi Ambar sangat penasaran dengan gubuk itu. Dia berjalan dan samar-samar mendengar suara rintihan wanita.

(Suara pintu terbuka)

Ambar terkejut melihat seorang wanita dengan keadaan dipasung. Lalu wanita itu berkali-kali mengucapkan tolong__dengan lirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun