"Aku tahu aku cukup kurus atas semua ini. Rumahku tak jauh dari tempat bekerjaku dan aku sangat menyukai sepeda itu."
Dia masih bersikap ramah dan kemudian mengulurkan tangannya lalu menyebutkan nama.
"I'm Jakob."
"Chris." Tanganku terpaksa menyalaminya karena dia kelihatan cukup baik.
"Are you?" kataku kaget.
Pertemuan yang tak terduga. Aku baru saja membahasnya.
"Sejak kapan kau kembali? Maksudku, aku tak pernah melihatmu lagi setelah umur 13 tahun." Tanyaku langsung memeluknya.
"Complicated."
Aku pangling. Dulu, dia cupu, gendut. Menyedihkan. Tapi sekarang, dia tinggi besar. Dan keren. Bohong kalau aku tak iri dengannya.
"Sampai sekarang pun aku tetap menyedihkan." Katanya menyela pujianku terhadapnya.
"I definitely not..."