Mohon tunggu...
Riskawati
Riskawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Baca Novel Traveling Nonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lukisan Berdarah

26 Oktober 2023   13:50 Diperbarui: 26 Oktober 2023   14:02 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                          ***

Keesokan harinya, setelah upacara, Andi, Diyon, dan Roni bergegas ke kelas. Sembari menunggu guru datang, Diyon memberitahu kepada sahabatnya bahwa ia mengalami kejadian yang begitu misterius. "Jadi, semalam itu..", cerita Diyon terpotong karena guru sudah masuk di kelas.

"Jam istirahat nanti, aku ceritain lagi. Oke", ucap Diyon.

"Sipp", sahut Andi dan Roni.

Jam istirahat pun tiba dan mereka menuju kantin. Diyon menceritakan kejadian yang dialami semalam. Andi dan Roni pun terkejut mendengarnya sehingga mereka ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka pun membicarakan rencana yang akan dijalankan. Mereka merasa, kejadian-kejadian aneh itu ada sangkut pautnya dengan cat merah yang mereka pakai.

Tiga sahabat itu pergi ke toko tempat mereka membeli cat lukis dan beberapa perlengkapan lainnya untuk mecari tahu hal aneh itu.  Tepat di depan rak cat, tak sengaja mereka menemukan sebuah flashdisk yang terselip di beberapa cat yang tersusun rapih. Tanpa berlama-lama, mereka segera keluar dari toko itu dan mengecek apa isi flashdisk itu. Terdapat sebuah video berdurasi kurang lebih 7 menit yang direkam pada tanggal 06 Februari 2022. Setelah video itu diputar, ketiga sahabat itu merasa sedih.

Dalam video itu menayangkan seorang remaja perempuan yang menceritakan kisah tragisnya sebelum ia bunuh diri. Ia bernama Riri. Riri adalah anak tunggal dan broken home. Ia tak pernah mendapatkan kasih sayang orangtuanya. Tiada hari tanpa mendengar suara pertikaian ayah dan ibunya. Hingga suatu hari, ketika pulang sekolah ia menemukan ibunya tergeletak di lantai dapur dalam keadaan tak bernyawa yang berlumuran darah. Ia tak tahu kemana ayahnya pergi. Tiga hari setelah kejadian itu, ia merasa semakin tak berdaya. Tak ada lagi yang menemaninya. Sejak saat itu ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Sebelum ia tiada, ia merekam dirinya yang sedang melukis satu kejadian yang belum pernah ia temukan dalam hidupnya yaitu kematian ibunya secara tragis sembari bercerita.

***

Dalam video tersebut, ia mengatakan bahwa warna merah yang ia gunakan dalam lukisannya adalah darah ibunya sendiri. Kemudian, lukisan itu ia berikan cuma-cuma ke pemilik sebuah toko yang menjual lukisan dan perlengkapan lukis agar semua orang tahu bahwa menjadi anak broken home itu menyakitkan. Pemilik toko sangat kagum melihat lukisan itu karena warnanya yang begitu kontras dan ia pun menanyakan cat apa yang Riri pakai.

"(Riri Tersenyum) Jika bapak mau pewarna yang saya pakai, besok saya akan kemari dan membawanya", Riri menawari.

"Wah. Tentu saja, Nak. Terima kasih", ucap bapak itu sedikit heran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun