"Hee ada pasien to, udah suruh nunggu dulu aja, bilangin dokternya lagi telfonan sama emaknya, gitu".
"Ga bisa mak, ini rumah sakit, aku harus patuh aturan rumah sakit", jawabku lagi.
"Hooooo.....ya udah kalo gitu, besok emak telfon lagi ya, masih banyak yang pengen emak ceritain ke kamu", kata emak.
"Nggih mak", jawabku. Telfon segera ditutup, pasti ada sedikit kecewa di hati emak. Tapi demi profesionalisme aku ga mau semua ini jadi masalah. Akhirnya aku kembali berkutat dengan kegiatanku hingga sore hari. Hingga setiap sampai di kontrakan aku pasti akan langsung terkapar karena kelelahan.
Besok paginya akupun kembali beraktifitas, melayani semua pasien yang duduk antri di depan ruanganku, baru saja memeriksa pasien 3 orang, tiba tiba telfon di mejaku kembali berdering.
"Kriiingggg....."Â Pikirku siapa yang telfon pagi pagi begini, mana pasien sedang banyak antri di luar lagi, aku mengisyaratkan pada perawat untuk menunda pasien selanjutnya.
"Hallo selamat pagi..."Â Kataku.
"Assalamualaikum...!"
Terdengar suara emak di sebrang sana.Â
Wa'alaikum salam Mak, kok pagi pagi telfon ada apa?" Tanyaku, karena sudah tidak asing dengan suaranya.
"Ga le, kemarin kan mak belum selesai ngobrolnya, jadi emsk sekarang telfon lagi", dengan nada bicaranya yang polos.