Esok paginya aku sampai di ibukota, kulirik jam 05.00, berarti aku tidak akan sempat istirahat. Aku harus segera menuju kantor agar tidak terkena macet. Sampai kontrakan aku langsung buru buru mandi dan siap siap berangkat, tanpa sempat sarapan lagi, aku langsung menstarter motorku.
Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, semua kulalui dengan kesibukanku yang benar benar menyita perhatianku. Terlebih hidup di ibukota membuat tenagaku terkuras karena setiap hari harus berjibaku dengan ribuan kendaraan lain.. di tahun kedua aku ingin melanjutkan S2ku. Membuatku semakin sibuk, gelar spesialis penyakit dalam yang sudah kuimpikan ingin segera kuraih. Emakku begitu bangga, dan masih seperti kebiasaanya, setiap aku pulang ataupun telfon, beliau selalu menceritakan hal hal yang menurutku ga penting. Sering kuputus obrolannya, karena terkadang sedang lelah, sibuk, atau terkadang sedang asyik dengan androidku.
Setelah lulus S2 posisiku di RS semakin naik. Ekonomiku semakin membaik. Akupun sudah memiliki kendaraan roda 4. Setiap pulang ke rumah, pasti emak minta mengajakku keliling desa sembari menyapa tetangga, emakku begitu bangga dengan keberadaanku.
"Mak, kataku suatu hari", aku mau nikah, kataku.
"Nikah le, ya ampuuunnn", kata emak "Orang mana le?"Â Kata emak lagi.
"Orang Bandung mak", kataku lagi.
Rere namanya, seorang dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Wanita karier dengan 3 title di belakang namanya. Sesosok wanita cerdas, sesuai kriteriaku. Dan pasti emak setuju dengan pilihanku, wanita yang sukses dan mandiri.
"Bawa sini le, kenalin emak", kata emak.
"Ga bisa mak, Rere sibuk, dia ngajar di kampus, besok emak aja ya yang ikut aku, biar nanti Aku kenalin sama Rere".
Akhirnya aku ajak emak ke rumahku, emak begitu kagum melihat rumah yang aku miliki. Malamnya aku ajak Rere ke rumah, emak sepertinya suka dengan Rere, karena tau begitu cantik dan menawannya calon menantunya. Yah walaupun aku lihat tadi Rere tidak begitu respek dengan emakku, maklum emakku orang desa dengan tampilan seadanya, tapi itu bukan masalah besar bagiku, yang penting emak setuju.
Emak berada di rumahku 2 hari. Saat di perjalanan pulang emak berkata.