Mohon tunggu...
Rindu Meisyah
Rindu Meisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

intp

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kasus Fraud PT Indofarma Tbk

17 Januari 2025   16:25 Diperbarui: 17 Januari 2025   16:25 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pengunduran Diri Manajemen: Komisaris Utama Indofarma yaitu Laksono Trisnantoro mengundurkan diri dan mengungkapkan adanya dugaan manipulasi yang telah berlangsung lama. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpuasan dan tanggung jawab manajemen atas situasi yang terjadi.

  • Desakan Transparansi: Para pekerja dan pihak yang terkait mendesak transparansi dalam proses penyelidikan dan penanganan kasus ini serta menuntut agar pihak-pihak yang terlibat diusut tuntas.

  • Kondisi Keuangan Perusahaan: PT Indofarma juga mengalami masalah keuangan termasuk tunggakan gaji karyawan. Hal ini menambah situasi menjadi rumit dan menunjukkan dampak dari fraud terhadap operasional perusahaan.

  • Kasus fraud di PT Indofarma Tbk merupakan contoh nyata dari tantangan yang dihadapi oleh perusahaan BUMN dalam menjaga integritas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan. Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menunjukkan adanya manipulasi laporan keuangan dengan kerugian negara mencapai Rp 371,83 miliar mencerminkan adanya tekanan finansial, kesempatan untuk melakukan kecurangan, serta rasionalisasi dari individu-individu yang terlibat. Dampak dari kasus ini tidak hanya dirasakan dalam bentuk kerugian finansial, tetapi juga mengancam reputasi perusahaan dan kepercayaan publik yang sulit untuk dipulihkan.

    Untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan, penting bagi PT Indofarma Tbk untuk memperkuat sistem pengendalian internal dan membangun budaya etika yang kuat di kalangan karyawan. Langkah-langkah seperti pelatihan mengenai integritas dan akuntabilitas, serta penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran, harus menjadi prioritas. Dengan demikian, diharapkan perusahaan dapat kembali mendapatkan kepercayaan publik dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih transparan dan akuntabel.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Financial Selengkapnya
    Lihat Financial Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun