"Ya..sepertinya begitu," Reika menyentuh setangkai mawar yang diawetkan dalam sebuah botol.
"Eh, ini sebuah lukisan. Tapi kenapa memajangnya terbalik?" Mitha menyentuh sebuah lukisan yang terpajang di samping almari. Cukup terpojok.
"Jangan dibalik, biarkan saja seperti itu," Reika berucap pelan setelahnya memberi kode pada Mitha untuk keluar dari sana.
"Pintu itu memiliki warna yang berbeda dari yang lain. Bagaimana jika kesana?" ajakan Mitha tak mendapat tanggapan dari Reika beberapa detik.
"Baiklah," jawaban singkat Reika setelah sebelumnya terdiam.
Mereka berjalan, menggapai pintu berwarna putih itu. Membukanya perlahan.
"Wah..kurasa ini kamar anak perempuan," Mitha berkomentar sesaat setelah memasuki kamar.
Reika terdiam, menatap sekitar sebelum akhirnya menekan sebuah pajangan kaca disana.
Mitha menoleh dan terkejut saat dinding di samping kaca mulai bergerak. Ada sebuah ruang tersembunyi disana.
"Wah..tempat ini menakjubkan," terkagum-kagum Mitha menatap ruang tersembunyi di depannya.
"Apakah masih belum ingat?" Reika bersuara.