Mohon tunggu...
Rinda IsninaWK
Rinda IsninaWK Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa yang mencoba menulis

Enjoy it😉

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yang Diceritakan Orang

20 April 2020   09:29 Diperbarui: 20 April 2020   09:28 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mitha cemberut, melangkahkan kakinya mendahului sang ayah untuk memasuki rumah. Ayah hanya terkekeh melihat kelakuan putrinya itu.
.
.
.
Makan malam terlaksana dengan cukup hening, Mitha dan kedua orang tuanya hanya sibuk mengunyah tanpa bersuara yang lain.

Baru setelah makanan telah habis dan piring telah kosong, percakapan mulai terjadi.

"Setelah ini belajar, jangan lupa," perkataan ayah membuat Mitha menoleh, menatapnya.

"Iya ayah, jika mengantuk aku akan tidur," Mitha terkekeh saat sang ayah memelototinya.

"Kemarikan piringnya, biar aku cucikan," setelah tawanya reda, Mitha beranjak dari kursinya, membawa serta piring orang tuanya untuk dicuci.

"Aku akan ke kamar, selamat malam ibu, ayah," Mitha berucap sembari mengecup pipi kedua orang tuanya.

Ibu dan ayah hanya tersenyum dan mengusap rambutnya sayang.

"Seharusnya jangan biarkan Mitha bermain dengan Reika," sang ayah mulai bersuara.

Ibu yang mendengar tersenyum kalem.

"Tidak apa, mereka hanya bermain saja,"

"Tapi mainnya aneh-aneh, itu tidak baik untuk perkembangan Mitha," sang ayah mulai bicara menggebu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun