Mohon tunggu...
Rina Sakina
Rina Sakina Mohon Tunggu... Mahasiswa - خير الناس أنفعهم للناس🌹

Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jin Qorin

11 Januari 2025   20:45 Diperbarui: 11 Januari 2025   20:49 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Merugilah! Kamu boleh dihakimi manusia sebagai insan yang berdosa bahkan sampai kamu dikucilkan/dihina/disiksa oleh mereka karena kamu tidak pantas hidup kembali dengan dosa-mu itu, tapi Allah, tidak sejahat itu pada hamba-Nya, Bunga.Jangan sampai kamu beranggapan bahwa Allah itu tidak akan mengampunimu."

"Tidak boleh! Tapi kamu harus ingat, betapa banyaknya kebaikan dan nikmat Allah pada kita selama hidup di dunia ini, tapi berapa kali juga kamu mengkufuri nikmat tersebut, namun nyatanya Allah masih juga memberikan hal-hal baik padamu. Apa ya kamu gak malu dengan sangkaan buruk-mu itu?"

'Qul Yaa 'ibaadiyalladziina asrafuu 'alaa anfusihim laa taqnathuu min rahmatillahi, innallaha yaghfirudz dzunuuba jamii'aan. Innahuu huwal ghafuurur-rahiim. Di sana Allah mengatakan, 'Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! 

"Betapa baiknya Allah tidak menyebut hamba-nya dengan 'Hai makhluk-makhluk pendosa!'  Allah nggak sejahat itu ngatain kita seperti itu. Betul tidak? Semua itu bukti, betapa baiknya Allah dengan Maha Lathif-nya (lembut). Tidak menjudge hamba-nya dengan suatu perbuatan buruk, tapi masih merangkulnya, bahkan kata 'hamba-hamba-ku' saja menurutku itu sudah sangat menunjukkan bahwa Allah masih menyayangi hamba-Nya sekalipun hamba-Nya itu berkali-kali mengulangi dosa-nya tapi jika mereka senantiasa bertaubat dan menyadari letak kesalahannya itu. Disitulah rahmat Allah berada."

"Kita gak boleh minta gini ke Allah, 'Ya Allah, kenapa sih aku diuji terus dalam hal itu. Aku kan udah berusaha taubat dan berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang sama, tapi kenapa engkau takdirkan aku seperti ini lagi? Apa salahku? Apa dosaku? Ko aku gak bisa kayak oranglain sih?' Lah napa jadi membanding-bandingkan ujianmu dengan oranglain. Ya jelas-lah, jawabannya karena kamu adalah manusia."

"Emang siapa sih kamu ini sebenarnya? Gak mau diberi ujian/cobaan maunya kok enak terus. Mau menggantikan posisi gusti Allah atau gimana? Lihatlah iblis. Kenapa iblis bisa diberi kesempatan untuk mencari kawan-kawannya sampai hari kiamat, lalu kelak akan dikekalkan di neraka-nya Allah. Itu karena apa, ya karena itu, sombong! Kamu sombong sampai mengakui dirimu lebih baik dari oranglain. Kamu sombong kalau kamu yakin dirimu baik-baik saja saat ini, gak diuji sama sekali sama Allah, padahal sebenarnya itu adalah istidraj-nya gusti Allah. Apa gak mikir sampai ke sana?"

'Aku akan menguji-mu dari segala macam arah, biar apa? biar kamu kuat! biar kamu tangguh! biar kamu gak ada pikiran lagi untuk mengulang kesalahan yang sama. Tapi kenapa kamu masih belum sadar juga, bahwa sesuatu yang kau perbuat secara berulang-ulang itu akan menyakitimu! Akan melukaimu! Di sini, siapa yang salah? Aku kan sudah jelas-jelas akan memberikanmu kenikmatan/kebahagiaan kalau kamu berjalan di atas hal yang diridhoi-Ku. Ya kalau kamu berbuat dosa dari jalan yang haram, apa kamu masih mau menyalahkan-Ku karena keteledoranmu itu?' 

"Mikir! Diberitahu berkali-kali tetap begitu, ya kamu berarti dablek itu namanya. Gak tau diri ke gusti Allah. Ya, tanggung sendiri-lah." ucap Langit yang langsung meminum air teh hangatnya dulu sebelum ia menjelaskan kembali tafsir surah az-Zumar ayat 53.

"Begitu pula dengan kelanjutan arti dari ayat berikutnya, 'Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.' 

"Nah, di sini sudah jelas-jelas, kita itu walaupun makhluk berdosa, jangan pernah sampai berputus asa dari rahmatnya gusti Allah apalagi terus menyalahkan diri sendiri. 'Ko aku terus masuk ke lubang yang sama ya? ko hidupku rasanya gini-gini terus ya?' Kalau begitu, kamu intropeksi diri-lah, dan teguhkan dirimu, jangan sampai terjerumus kembali. Udah yakin sampai sana?"

"Emang kamu udah yakin, bahwa hal ini tuh nggak diulang lagi alias perbuatan kamu itu pasti diridhoi Allah sehingga kamu merasa perbuatan-mu itu tidak akan berakhir lagi dengan keadaan yang sama. Padahal udah jelas-jelas loh, bahwa apa yang kamu lakukan itu berada di atas jalan yang haram alias jalan yang tidak diridhoi Allah, tapi masih percaya diri nggak akan berakhir sama. Haha, bermimpilah! Pede abis, kamu itu sebenarnya gila apa waras sih?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun