Mohon tunggu...
Kurniasih
Kurniasih Mohon Tunggu... Administrasi - pengajar dan penulis

Rinai Kinasih adalah Kurniasih. Menulis adalah untuk berbahagia. Tak lupa juga untuk mencintai pepohonan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekadar Bicara atau Mengalami Spiritualitas?

4 Maret 2017   19:48 Diperbarui: 8 Agustus 2017   14:59 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik ataupun beban hidup mungkin pada awalnya begitu meluluhlantakan. Tetapi dengan harapan, beban tersebut mampu menjadi sesuatu yang sangat berarti untuk yang mengalami dan menanggungnya. Seperti analogi mengenai cahaya putih yang “dirusak” kesimetriannya tatkala dipantulkan kedalam prisma segitiga. Cahaya putih itu menjadi terurai, tidak utuh, pecah. Ternyata dari ketidakutuhan tersebut tampak keindahan warna-warni yang kaya. Kerusakan pada akhirnya tak melulu sebagai kegagalan total yang tak termaafkan. Namun ia adalah sarana untuk mengurai dan melihat warna-warni kehidupan yang indah, untuk melihat fenomen secara lebih jujur, terbuka.[]

[1] Heidegger dan Mistik Keseharian; Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit, F. Budi Hardiman, Penerbit KPG, Cetakan Pertama, September 2003, hlm. 16.

[2] Ibid., hlm. 21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun