Mohon tunggu...
Rika Salsabila Raya
Rika Salsabila Raya Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalisme dan ibu dua anak

Pernah bekerja sebagai Staff Komisioner Komnas Anak dan Staff Komunikasi di Ngertihukum.ID

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Nenek dan Cucu

16 Juli 2024   22:41 Diperbarui: 16 Juli 2024   22:44 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ti, koe punya minyak angin ndak?", tanya selamat. 

" Amir, ndok. Lagi apa ndok", tanya Selamat ke bocah itu. 

"Ada nih mat, tunggu yo", Bu Harti menyerahkan Amir digendong ke Selamat. Amir bahagia dibuatnya karena Selamat sudah seperti kakeknya. 

Setelah selamat pulang, adzan berkumandang, turunlah sang anak perempuan dari lantai atas itu. Rumah sempit itu menjadi saksi bagaimana wajah seorang anak yang dikasihi oleh orang tua nya sedari kecil harus terlihat rusak karena pukulan dari sang suami. 

"Dibogem lagi tah?, mandi, solat ndok", bu Harti mengingatkan sembari menahan tangis di hatinya. 

"Nggih mak", anaknya itu langsung masuk ke kamar mandi. 

Tak lama, ayah Amir turun juga sembari membawa jaket ojol. Terlihat mata nya sperti habis menangis, ia langsung berpamitan dan mengelus kepala anak usia dia tahun itu. 

" Bapak kerja dulu nak", ucap ayahnya. 

Bu Harti mengangguk saja, setelah ibunya Amir keluar, bu Harti ingin menyerahkan Amir ke pangkuan ibunya. Tetapi... 

"Bruaaakkk!!!", ibunya Amir pingsan. 

Bu Harti panik bukan kepalang, anaknya pingsan dan berdarah. Pendarahan itu, dari atas kakinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun