Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perpisahan di Makau

30 September 2020   00:45 Diperbarui: 30 September 2020   18:22 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saranghanda, Geum Jan Di."

Begitu bunyi kalimat terakhir pada pesannya. Dia tidak cukup sabar menunggu Ji Ho yang sedang dalam perjalanan membawaku ke bandara. Bukan untuk aku menghentikan penerbangannya, tidak, tapi untuk mengucapkan selamat tinggal. Dan mungkin untuk mengucapkan sampai berjumpa kembali sebelum Jun Pyo benar-benar pergi.

Jadi hanya pesan singkat itu yang kuterima. Pesan singkat itu yang kudekap erat dengan seluruh keberadaanku. Saranghanda, aku mencintaimu. Jun Pyo bukan hanya menyukaiku. Dia mencintaiku. Dan aku juga mencintainya walau kata-kata itu tidak pernah terucap dari bibirku.

Apa yang terjadi setelah itu mungkin kamu bisa menduganya. Aku, Geum Jan Di, seorang gadis yang selalu memiliki pendirian teguh dan prinsip, tak rela melepaskannya begitu saja. Walaupun aku rela menunggu kepulangannya ke Seoul, aku menginginkan kesempatan untuk memastikan perasaannya padaku.

Apakah setelah sekian lama kami terpisah, hatinya telah berubah? Apakah dia menemukan gadis lain di Makau sana? Apakah bisnis orang tuanya membuatnya dengan mudah melupakanku dan kisah kami?

Semua pertanyaan itu berkecamuk di benakku selama enam bulan aku bekerja keras, mengumpulkan uang sedikit demi sedikit supaya aku bisa mengunjunginya barang sekali saja. Ini kali pertama aku akan pergi ke luar negeri. Dengan kondisi perekonomian keluargaku, mustahil aku tinggal menyodorkan tangan untuk meminta semua biaya perjalanan.

Aku harus berusaha sendiri. Aku memantapkan diri untuk berusaha mencari semua uang yang kuperlukan untuk menginjakkan kaki di Makau. Dan jika takdir berkehendak aku bisa bertemu lagi dengan Jun Pyo. Di situ aku akan menanyakan kelanjutan hubungan kami. Jika memang sudah berakhir, maka aku akan menerima keputusannya dengan hati terbuka. Aku hanya ingin mendengarnya mengucapkan sendiri kata-kata itu.

Ketiga dayang Jun Pyo kini telah menjadi sahabatku. Mereka sangat membantuku dalam mencari uang untuk perjalananku nanti ke Makau. Perubahan diri mereka sangat kucurigai. Sebab manusia tidak berubah, Sayang, ia hanya beradaptasi. Aku menduga ketiga pria ini sebenarnya adalah orang-orang baik yang welas asih, namun terpaksa berperilaku kejam kepada orang lain hanya untuk menyenangkan pemimpin mereka.

Hari yang kunanti-nantikan akhirnya tiba juga. Setibanya di Makau aku langsung menuju hotel yang diserahkan kepada Jun Pyo untuk dikelola. Aku terkesima, hotel itu sangatlah mewah. Sejenak aku merasa rendah diri, merasa tidak pantas berada di sana. Pada pintu lift yang mengkilap aku berkaca; aku hanya seorang gadis sederhana yang datang karena merindukan bulanku.

Dengan hati-hati aku berkeliling di sekitar lobi hotel itu. Banyaknya turis yang hilir-mudik membuat orang-orang yang berlalu-lalang tidak terlalu memperhatikanku. Tanpa sengaja mataku tertumbuk pada sekumpulan orang yang berada di restoran hotel itu. Di situ ada sebuah sosok yang sedang memegang gelas berisi sampanye. Matanya serius menatap lawan bicaranya, seorang wanita yang tak bisa kulihat wajahnya.

Lama aku memandang lekat sosok itu. Gu Jun Pyo,  kekasih hatiku. Walau berjarak beberapa meter, namun aku bisa melihatnya dengan jelas. Hatiku membuncah oleh perasaan rindu dan senang. Aku tak bisa menyembunyikan senyumanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun