"Aku tak mau mencoba jika kita sudah tahu akhirnya," tukasku.
"Tapi aku masih cinta."
"Kaupikir aku tidak? Aku tidak akan mengikutimu pulang."
"Walaupun aku memaksa?"
"Tidak akan."
"Walaupun aku memohon?"
"Apalagi." Aku terdiam sejenak. "Kita terlalu berbeda, keluargamu pasti menentang."
"Orang sebangsamu tidak menyukaiku. Contohnya dia." Bahumu mengedik. Kuikuti arah pandanganmu dan kulihat orang itu lagi.
Dia berjalan membelah hujan di bawah payung hitam. Langkahnya mantap ke arah kita.
Berbeda dengan tadi, kau tidak menghentikan dia yang mendekatiku. Kau hanya menoleh padaku dan membawa tanganku ke bibirmu.
"Aku masih cinta," bisikmu lirih.