Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kotanopan Kala Itu

30 Maret 2019   10:08 Diperbarui: 30 Maret 2019   11:25 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : www.bayosuti.blogspot.com

Kecutku berlipat. Kami bergegas masuk ke kamar pasanggarahan serupa kekanak yang terpergok maling ayam. Selimut kami tungkupkan sampai menutup seluruh. tubuh.

Alhasil, pagi hari, manakala sinar matahari belum penuh memanaskan kabut, kami langsung meninggalkan pasanggrahan. Bari protes. Sesuai perjanjian, kami memang masih dua hari lagi menginap di situ. Lagipula Bari sudah ada janji kencan dengan pelayan pasanggarahan.

Tapi kami tak mau kuwalat. Sebuah bis yang oleng ke kiri-ke kanan karena penuh penumpang, kami hentikan. Beregas kami menyempil di dalam, di antara lelaki-perempuan yang berkeringat. Di antara suara riuh ayam yang menggeletak di lantai bis dengan kaki terikat. Juga jerit bayi meminta dada ibunya. 

Bari mengumpat. Bokor menguap. Matdirin, seperti lagaknyahanya menggaruk-garuk kepalanya yang berambut gondrong

Ah, kulihat pasanggarahan untuk terakhir kalinya. Kulihat rerimbun beberapa mahoni berpohon raksasa. Entah bila kapan aku bertandang lagi, suasana yang sama menyambutku, tentu minus perempuan berambut pirang bermata biru yang telah menakutkan kami. Atau kelak hanya tinggal gersang yang menanti. Entahlah! Selamat tinggal pasanggrahan!

"Maju...." Kondektur menjerit. Bus melaju lambat.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun