* * *
Lelaki itu ditemukan tak bernyawa lagi di perahunya. Mula-mula tak ada orang yang mau mengurusinya. Semua takut tertular Aids. Tapi karena tak ingin seluruh orang yang mengadu nasib di Lok Baintan mendapat laknat dari Tuhan, karena tak mau menjalankan fardu kipayah atas lelaki itu, akhirnya seorang-dua mau mengurusi, sampai memakamkannya di pemakaman umum.
Akan halnya Isah, sekarang sedang duduk di sebuah bangku dan menatap sungai. Dia bebicara entah dengan siapa. Dia sesekali tersenyum. Sesekali tertawa. Mungkin dia sudah gila.
---sekian---