Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lok Baintan

8 Maret 2019   09:49 Diperbarui: 8 Maret 2019   10:39 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

* * *

Lelaki itu ditemukan tak bernyawa lagi di perahunya. Mula-mula tak ada orang yang mau mengurusinya. Semua takut tertular Aids. Tapi karena tak ingin seluruh orang yang mengadu nasib di Lok Baintan mendapat laknat dari Tuhan, karena tak mau menjalankan fardu kipayah atas lelaki itu, akhirnya seorang-dua mau mengurusi, sampai memakamkannya di pemakaman umum.

Akan halnya Isah, sekarang sedang duduk di sebuah bangku dan menatap sungai. Dia bebicara entah dengan siapa. Dia sesekali tersenyum. Sesekali tertawa. Mungkin dia sudah gila.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun