Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Telepon-telepon Itu

3 Maret 2019   23:08 Diperbarui: 4 Maret 2019   03:32 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wah, seperti tak percaya rasanya bisa bertemu dengan Tante Halimah. Dia adalah orangtua Iin. Kebetulan benar kami bersua, jadi bisa kutanyakan kabar Iin.

"Iin bersama Tante datang ke Palembang, ya? Iin di mana?"

"Iin?" Raut wajahnya berubah murung. 

"Kau belum tahu, ya?"

"Kenapa rupanya, Tante?" Aku takut Iin sakit keras. Sebab terakhir kali meneleponku, dia sedang demam. "Dia sakit, ya?"

"Dia telah meninggal dunia empat tahun lalu dalam sebuah kecelakaan di jalan raya Jakarta."

"Meninggal?" Aku hampir terjatuh kalau tak dapat menahan emosi yang berkecamuk. Kucoba menenangkan jiwa sambil berkata, "Maaf Tante, aku tak tahu kalau dia sudah meninggal."

"Tak apa-apa." Rautnya kembali sumringah. "Kalau ingin bertemu aku, datang saja ke hotel ini." Dia menyebutkan sebuah nama hotel yang cukup mewah di Palembang.

Sepeninggal Tante Halimah, pikiranku bertambah berkecamuk. Jadi, siapa perempuan yang mengaku Iin, dan telah meneleponku berkali-kali beberapa hari lalu? Aku bergidik. Sampai sekarang tak ada yang tahu kalau Iin pernah meneleponku, sementara dia sudah meninggal. Jadi, ketika kisah ini kuceritakan kepadamu, maka anggaplah kamu orang pertama yang mengetahuinya. Terima kasih.,

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun