Aku berlari mengejar mereka yang berjalan hampir sepuluh meter di hadapanku. Aku memejamkan mata saking takutnya.Â
Buk! Pukulanku mengena telak dan membuat lelaki itu mengaduh. Tapi dia tak terjatuh dan hanya mengerang sambil menoleh ke arahku.
Lelaki itu berteriak, "Ibu!" Lelaki itu menatapku takjub.
Ya, Tuhan! Dia suamiku. "Bapak!" Kupeluk dia erat-erat. Kuciumi Sulai dengan beringas sehingga dia mendorong wajahku.Â
---sekian---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H