Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Combro

7 Februari 2019   08:15 Diperbarui: 7 Februari 2019   08:35 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ref. Foto : pixabay

Asih mengenalkanku kepada perempuan itu. Perempuan itu tersenyum sedikit terpaksa. 

"Kami sudah saling mengenal," kataku.

"Oh, syukurlah. Dia Zulkaidah putriku satu-satunya."

"Putrimu?" Aku terbelalak. Aku tak sadar ketika kemudian perempuan itu seakan menyeret ibunya menjauh dariku. Ingin kupanggil mereka. Tapi mereka sudah masuk ke dalam angkutan kota dan berlalu seperti bayu.

* * *

Zulkadiah, Asih. Mamot, combro. Ah! Pikiranku tak tenang. Ada rasa bersalah berkelindan. Begitu lambat rasanya jam bergulir. Malam pun sangat pelan merajut terang. 

Pukul delapan pagi, aku sudah siap-siap di teras. Menunggu seorang perempuan berdiri di ambang pintu pagar, dengan senyum ramahnya, dengan nampan penuh combro.

Sejam lebih sudah menunggu. Tak ada tanda-tanda Zulkaidah akan datang. Aku celingak-celinguk. Bodoh, kenapa aku sampai menggelarinya Mamot? Kenapa aku tak pernah mencicip sedikit saja combro jajaannya? 

"Sedang apa, Pak? Tumben pagi-pagi masih betah di teras. Sedang menunggu Zulkaidah, ya?" Istriku muncul dari dalam rumah. Dia tersenyum menggoda.

"Ah, hanya ingin menikmati hangatnya pagi, kok," dustaku.

* * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun