"Yaaah... tidak juga sih" Jawab Nora masih tersenyum "Dia itu sudah tampan, baik, peduli pula kepada orang yang membutuhkan".
"Halah.. kamu kan selalu begitu. Kalau sudah berjumpa cowok. Agak rada-rada apa gitu" Sahut Seri. "Tahu dari mana dia itu baik coba. Baru juga tadi jumpanya" Sambungnya.
"Hatiku yang bilang".
"Suka hatimulah mau jawab apa".
Pagar rumah Nora sudah di depan mata. Akhirnya perjalanan dari sekolah tidak terasa jauh karena ada teman mengobrol di jalan. Sedangkan temannya masih jauh lagi berjalan agar sampai kerumah. Yah rumah mereka memang memiliki jarak yang lumayan jauh sehinnga Nora terlebih dahulu sampai menuju tujuan,
"Aku duluan ya. Ser" Ucap Nora sembari melangkahkan kaki menuju halaman rumah dan membuka pintu pagar yang tertutup. Sementara ibu Nora sedang duduk di kursi santai depan rumah menunggu kedatangan putri kesayangnnya.
"Iya anak lebay" Ejek Seri.
"Mampir dulu Seri" Tegur ibu Nora yang bangkit dari duduknya menyambut tangan Nora yang ingin menyalami ibunya.
"Terima kasih tante, aku langsung saja" Jawab Seri "Oh ya Nora, kita nanti malam kerjakan tugas bersama ya?" Sambung Seri.
"Okey cewek idiot" Sahut Nora.
Seri melanjutkan perjalanannya menuju rumah hingga sampai. Di sisi lain tepatnya di lokasi kejadian tadi tertinggal satu buku yang tadi belum dikutip Faldi. Memang mereka tadi tidak langsung pulang. Mereka beristirahat sejenak karena sudah letih saling mengejar sambari menghabiskan minuman yang masih tergenggam di tangan masing-masing.