Faktor-faktor inilah yang kemudian meresistensi ummat Islam secara global sehingga menumbuhkan kelompok-kelompok “Jihadis”. Gerakan neofundamentalisme ini tumbuh subur dimana-mana, termasuk di Indonesia. Selalu ada kausalitas atau sebab-akibat jika suatu peristiwa “terorisme” terjadi, karena tidak berdiri sendiri. (*)
Muhammad Ridwan, berdomisili di Bandar Lampung
Baca juga : Anatomi Radikalisme Islam di Indonesia [Bagian Pertama]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!