"Hay Reno, apa kamu masih mengenalku?." Tanyaku. Ia hanya melirik sedikit dan mengangguk sambil bermain game online.
"Kita masuk ke dalam saja yuk." Ajak Bu Desi.
Suasana rumah yang begitu sepi, sunyi. Seperti tak berpenghuni.
"Dimana pak Herman, Bu? Sepertinya aku merindukan kumis tebalnya." Kataku sambil tersenyum.
"Ia sudah tak ada di sini lagi Ajeng." Kata Bu Desi. Sambil mempersilahkan untuk duduk.
"Memangnya kenapa Bu?." Tanyaku sambil duduk di kursi ruang tamu.
"Nanti akan ibu ceritakan, namun ibu akan mengambilkan minum untukmu dulu ya sebentar." Kata Bu Desi.
Reno memasuki rumah. Aku menyapanya namun hanya tatapan dingin yang aku terima. Ia melewatiku begitu saja. "Ada apa sebenarnya dengan Reno?." Tanyaku dalam hati.
Bu Desi datang membawa jus alpukat dan bolu. Ia kemudian menceritakan perihal rumah tangganya. Ternyata dulu terjadi KDRT di keluarga Bu Desi. Dulu Pak Herman melakukan kekerasan itu di depan anaknya, Reno. Dan sekarang orang tua Reno sudah bercerai.
"Oh pantas saja Reno sekarang menjadi dingin. Ternyata permasalahan keluarga yang mengubahnya seperti ini." Kataku dalam hati.
Memang terkadang anak yang dingin di sebabkan kurang kehangatan dalam keluarga. Apalagi melihat orang tua bertengkar, itu akan membuatnya merasa tak di hargai dan tak di pedulikan. Atau mungkin perasaan dendam atau bersalah yang berlarut-larut. Atau lebih parah lagi, ia akan menjadi apatis ( tak peduli terhadap keadaan sekitar).