"Oke, jika kamu sudah tenang aku pergi dulu ada kelas tambahan di kampus. Eh bukan, tapi takut ketahuan mantanmu eh." Katanya sambil pergi meninggalkanku.
"Terima Kasih Anjar." Kataku.
"Sama-sama. Jangan memikirkan mimpi buruk lagi." Katanya, mengingatkanku.
Anjar pergi meninggalkanku sendiri. Meskipun semua yang ia katakan aneh. Namun dapat membuatku lebih tenang. Munafik dalam mimpi itu tidak ada hubungannya dengan agama. Namun berhubungan dengan keseharianku. Memang benar terkadang aku hanya menulis artikel motivasi tanpa mempelajari dan diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Aku harus belajar untuk terus memperbaiki diriku sendiri.
***
Kuningan, 27 Desember 2018.
Rida Nugrahawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H