Mohon tunggu...
Rida Nugrahawati
Rida Nugrahawati Mohon Tunggu... karyawan -

-- Penyuka Imajinasi dan Cerita Fiksi -- 🏡 Kuningan-Jabar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fatamorgana Kehidupan

24 Desember 2018   20:41 Diperbarui: 24 Desember 2018   21:10 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://ilmugeografi.com

"Alhamdulillah, aku yakin kamu sebenarnya baik. Aku tadi sudah menjual motor tapi rasanya itu tidak akan cukup." Ucapnya memelas.

"Kamu menjual motor? Memang apa pekerjaanmu Kevin?." Tanyaku.

"Aku bekerja serabutan sebagai kuli bangunan, tukang ojek, penjual koran, penjual makanan. Apa saja aku lakukan demi menghidupiku dan kakek ini. Walau sebenarnya ia bukan kakek asliku."

"Mengapa kamu membantu kakek ini? Bukankah untuk menghidupi dirimu sendiri saja susah?." Tanyaku penasaran.

"Memang saya orang susah tapi meski begitu saya tetap ingin menolong orang lain. Ada kebahagiaan tersendiri ketika aku dapat membantu orang lain. Dan aku juga bangga dapat meringankan beban hidup orang lain" Ucapnya dengan senyum kebahagiaan.

"Apalagi jika aku mempunyai banyak uang. Mungkin setiap hari bisa membantu orang. Aku juga ingin membuat sekolah gratis, pesantren gratis, panti asuhan dan panti jompo gratis. Tapi itu hanya imajinasiku. Tidak mungkin aku bisa mencapainya." Sambung Kevin.

Terharu mendengar cerita kakek dan Kevin. Aku yang di lahirkan serba ada malah menginginkan sesuatu yang lebih. Menghabiskan uang, membeli barang jutaan rupiah, sering mentraktir teman ke mal, mendapat banyak pujian. Nyatanya itu memang tidak membuat bahagia.

Rasanya memang aku harus banyak berteman dengan orang biasa, tidak boleh gengsi. Toh untuk kebaikanku sendiri. Banyak pelajaran dan pengalaman hidup yang dapat aku pelajari untuk masa depanku. Tidak seperti teman-teman dan keluargaku, mereka hanya mengajarkanku arti kesenangan dunia dan menghabiskan uang. Aku akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Mungkin saja aku dapat mengubah teman dan keluargaku menjadi lebih baik.

Terima kasih untuk nasihat kakek dan Kevin. Kalian menyadarkanku bahwa semua ini hanya titipan, semua ini hanya bersifat sementara atau dapat di katakan fatamorgana yang semu, bersifat sementara. Jadi untuk apa aku sombong? Mulai saat ini juga aku harus membantu banyak orang. Tidak perlu membeli barang jutaan rupiah lagi. Sekali lagi terima kasih kakek dan Kevin sudah memberiku pelajaran sangat berharga.

***

Kuningan, 24 Desember 2018
Rida Nugrahawati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun