Mohon tunggu...
Ricky Pramono Hasibuan
Ricky Pramono Hasibuan Mohon Tunggu... -

Semangat dan Yakin pada TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjamuan Kudus dalam Perjanjian Lama

5 Februari 2011   17:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:52 7532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[22] Soedarmo (terj.), Tafsiran Alkitab Masa Kini 1 Kejadian-Ester, Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta 2007: hlm. 161.

[23] R. Soedarmo, Ikhtisar Dogmatika, BPK-GM, Jakarta 2009: hlm. 244.

[24] John F. Craghan, 'Keluaran' dalam Dianne Bergant, CSA dan Robert J. Karris, OFM (ed.), Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, Kanisius, Yogyakarta 2002: hlm. 93.

[25] Ibid.

[26] Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi, Raja Grafindo Persada, Jakarta 1993: hlm. 259.

[27] Lih. Bur Rasuanto, Keadilan Sosial: Pandangan Deontologis Rawls dan Habermas, Dua Teori Filsafat Politik Modern, Gramedia, Jakarta 2005: hlm. 53.

[28] Kirdi Dipoyudo,Keadilan Sosial, Rajawali, Jakarta 1985: hlm. 52.

[29] N.J. Opperwall, "Right", dalam: The International Standard Bible Encyclopedia Vol IV (ed.: Geoffrey W. Bromiley), Grand Rapids, Michigan 1988: hlm. 191.

[30] Ibid.

[31] Willem A. Van Gemeren (ed.), Penginterpretasian Kitab Para Nabi, Momentum, Surabaya 2007: hlm. 838.

[32] Kata "adil" dan kelompok kata-kata yang diturunkan dari kata dasar ini merupakan rumpun kata yang sering dipakai dalam Alkitab Bahasa Indonesia untuk menerjemahkan tsadeqah. Namun kata "adil" sendiri tidak seluruhnya dapat mencakup kisaran makna tsadeqah dalam berbagai konteks sehingga istilah ibrani tersebut sering juga diterjemahkan dengan kata lain, seperti: "benar", "tidak bercela", "tulus".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun