Mohon tunggu...
Ricky Pramono Hasibuan
Ricky Pramono Hasibuan Mohon Tunggu... -

Semangat dan Yakin pada TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkawinan Menurut Adat Batak

5 Februari 2011   18:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:52 3391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[23]Yang menjungjung bakul tempat makanan adat yang disebut sibuhai-buhai (upacara makan pagi sebelum upacara perkawinan khusus untuk hula-hula langsung yaitu orang tua si perempuan) yaitu namboru laki-laki atau saudaranya yang sudah menikah disebut manjae (anak yang sudah berumah tangga). Lih. Bungaran Antonius Simanjuntak, Op. Cit., hlm. 121.

[24]Djaren Saragih, dkk, Op. Cit., hlm. 73.

[25]H.P. Panggabean, dkk, Kekristenan dan Adat Budaya Batak dalam Perbincangan, Dian Utama, Jakarta 2001: hlm. 38.

[26] Apabila pesta perkawinan dilakukan dirumah orang tua perempuan disebut Dialap jual, kemudian setelah pesta perempuan dibawa kerumah keluarga laki-laki, sedangkan bila pesta perkawinan itu dilakukan dirumah keluarga laki-laki maka disebut Ditaruhon Jual. Lih. Saragih, Op. Cit., hlm. 74.

[27] Tambunan, Op. Cit., hlm. 143-144.

[28] Simanjuntak, Op. Cit., hlm. 121.

[29] Tambunan, Op. Cit., hlm. 144.

[30] Saragih, dkk, Op. Cit., hlm. 77.

[31] Ibid., hlm. 77-78.

[32] Ibid., hlm. 78.

[33] Bungaran, Op. Cit., hlm. 148-149.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun