Mohon tunggu...
Ricky Pramono Hasibuan
Ricky Pramono Hasibuan Mohon Tunggu... -

Semangat dan Yakin pada TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkawinan Menurut Adat Batak

5 Februari 2011   18:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:52 3391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang Batak seringkali dipenuhi oleh berbagai macam acara adat, khususnya dalam hubungannya dengan pesta adat perkawinan.[14] Upacara adat perkawinan sangat penting bagi orang Batak, oleh karena hanya orang yang sudah kawinlah yang berhak mengadakan upacara adat. Adapun pesta perkawinan dari sepasang pengantin merupakan semacam jembatan yang mempertemukan Dalihan Na Tolu[15] dari orang tua pengantin lelaki dengan Dalihan Na Tolu dari orang tua pengantin perempuan. Artinya karena perkawinan itulah maka Dalihan Na Tolu dari orang tua pengantin pria merasa dirinya berkerabat dengan Dalihan Na Tolu dari orang tua pengantin wanita, demikian pula sebaliknya.[16]

III. Pelaksanaan Perkawinan dalam Adat Batak

3.1 Tahap-tahap Sebelum Upacara Perkawinan

Sebelum sampai pada suatu Pesta perkawinan adapun tahap-tahap yang ditempuh, sebagai berikut:

a) Martandang[17]

Istilah martandang kemungkinan datangnya dari kata "keluar kandang" karena anak-anak muda pergi ke seberang kampungnya hendak berkencan dengan gadis-gadis di kampung itu. Dalam acara martandang, pada mulanya tidak menjurus pada soal-soal cinta. Pembicaraan kala itu hanya berkisar pada soal-soal biasa. Namun sering pihak pemuda mengajukan teka-teki yang bermula dari iseng, tetapi lambat-laun menjurus pada hal-hal yang lebih khusus.

Kalau pertemuan semakin sering dan pergaulan muda-mudi itu semakin akrab, maka besar kemungkinan bersemilah cinta di lubuk hati mereka. Sekarang hal itu dapat diuji dengan teka-teki yang bermotifkan cinta. Kalau sang pemuda menyampaikan teka-tekinya, kemudian sang gadis menjawabnya dengan penuh perhatian dan jujur, tahulah sang pemuda bahwa dirinya berkenan di hati gadis itu.

b) Mangalehon Tanda[18]

Mangalehon tanda artinya adalah memberi tanda. Pemberian tanda ini terjadi, apabila laki-laki itu sudah menemukan perempuan sebagian calon istrinya dan perempuan sudah menyetujui laki-laki tersebut menjadi calon suaminya. Kedua belah pihak yaitu laki-laki maupun perempuan saling memberikan tanda. Dari pihak laki-laki biasanya menyerahkan uang kepada perempuan itu sebagai tanda, sedang dari pihak perempuan menyerahkan kain sarung, ataupun ulos sitoluntuho kepada laki-laki.

Setelah pemberian tanda dilakukan maka laki-laki dan perempuan itu sudah mempunyai ikatan, dan laki-laki akan memberitahukan kepada orang tuanya. Kemudian orang tua dari laki-laki menyuruh perantara yang disebut Domudomu untuk memberitahukan kepada orang tua perempuan bahwa anak laki-laki mereka sudah mengikat janji dengan anak perempuan empunya rumah. Apabila ayah perempuan menyetujui maka dia memberitahukan kepada pihak perantara agar diteruskan kepada orang tua si laki-laki.

c) Marhusip

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun