Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Perjalanan "Monolog Hoegeng" (Bagian 01)

20 November 2023   03:13 Diperbarui: 28 November 2023   01:54 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memutar otak lebih keras. Mencari jalan keluar yang pasti. Sedikit memaksa, harus iya. Walau, ada ragu untuk kata iya.

Saya hubungi Jogawi, salah seorang penggiat di Teater SOGAN. Lewat pesan pendek di WhatsApp, saya sampaikan; "Saya baru saja dihubungi Om Citro. Beliau bilang, kita diminta menghadap Bu Wakapolres sore ini. Katanya, Bu Waka meminta kita untuk menggarap pentas drama. Untuk lebih jelas, kita ketemu di Polres nanti sore sekitar pukul 4."

Tak menunggu lama, jawaban dari Jogawi saya terima. Ia hanya menulis pesan yang teramat singkat; "Siap, Kang."

Lega. Meski belum seratus persen. Setidaknya, ada kepastian di awal. Bahwa anak-anak Teater SOGAN siap menerima tawaran itu. Tetapi, yang belum dipikirkan kala itu adalah konsekuensi yang mesti dijalani. Sama sekali tak terpikirkan.

Saat itu, yang bisa saya lakukan hanyalah berusaha menghubungi Om Citro kembali. Menyampaikan kabar pasti, bahwa kami siap menerima tawaran itu. Selebihnya, akan dibicarakan pada pertemuan di Polres, sorenya. Titik!

Dalam kisah ini, tentu ada berbagai peristiwa yang ikut melintas. Tetapi, selagi tidak begitu berkaitan langsung dengan kisah ini dan pula tidak memberi pengaruh besar pada kisah ini, saya kira tak perlu saya cantumkan di sini. Langsung saja, saya menuju pada peristiwa yang terjadi pada pukul 16.00.

Saya baru saja sampai di kantor Radio Kota Batik, tempat kerja saya. Baru saja meletakkan tas dan menaruh laptop di atas meja. Lagi-lagi teleponku meringik-ringik. Sudah saya duga, itu pasti panggilan dari Om Citro. Dan, benar!

"Mas, sudah ditunggu di kantor Polres sekarang," ucap Om Citro.

Saya jawab, "Capcus otw, Om!"

Untung, jarak antara kantor RKB dengan Polres tak terlalu jauh. Kalau ditempuh dengan sepeda motor, paling sepuluh menit sampai. Jadi, saya tak perlu tergesa-gesa melajukan sepeda motor.

Benar juga, sesampai di depan kantor Polres, rupanya mobil Om Citro baru saja sampai. Artinya, saya tak terlambat datang. Om Citro datang bersama sahabatnya, Om Didik. Kami bertiga buru-buru menuju pos jaga. Melapor, bahwa kami ingin menemui Bu Wakapolres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun