Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Handuk Kumal Kang Gudhal

24 Mei 2023   20:15 Diperbarui: 24 Mei 2023   20:11 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Loker (dok.pribadi)

"Bune kan tahu sendiri," tukas Kang Gudhal.

"Sabar ya, Pak."

Kang Gudhal hanya menghela napas.

"Terus, apa rencana Bapak?"

Kang Gudhal tak lekas menjawab. Di benaknya masih berkecamuk berbagai persoalan yang menimpanya. Ia sama sekali tak mengerti mengapa selalu dirinya yang menjadi sasaran masalah.

"Entahlah, Bune. Bapak sudah malas ngadepi yang begini," celatuk Kang Gudhal.

Dua minggu berlalu, sebuah pesan gambar diterima lewat WhatsApp. Gambar-gambar itu memperlihatkan pemandangan yang kotor. Beberapa lembar spanduk terpasang di pagar dan pintu gerbang pabrik, di dekat pos satpam. Spanduk-spanduk bernada protes, menuntut juragan besar turun dari jabatannya.

Tak lama, telepon genggamnya berdering. Sebuah nama tampil pada layar, Kang Sanip. Diangkatlah telepon itu.

"Kang, sudah lihat gambar yang kukirim?" tanya Kang Sanip.

"Sudah."

"Sampeyan tahu siapa pelakunya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun