Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Atas Mimbar

21 April 2023   04:00 Diperbarui: 21 April 2023   04:33 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekelebat kemudian, ia menghadap Tuhan dan meletakkan tanah itu di tempat yang telah ditentukan Tuhan. Keberhasilannya mencabut tanah untuk dijadikan bahan penciptaan manusia itu mendapatkan pujian dari Tuhan, bahwa ia ditahbiskan sebagai malaikat pemberani. Dan Tuhan, kemudian menitahkannya pula sebagai malaikat pencabut nyawa. Ya, dialah malaikat Izrail.

"Sekarang, kita semua tahu, bahwa malaikat yang punya jasa besar bagi penciptaan manusia tidak lain adalah malaikat Izrail. Tetapi kelak, beliau pula yang akan mencabut nyawa kita semua. Tetapi, Bapak-Ibu dan Saudara-saudaraku sekalian, dari kisah itu ada sesuatu yang rasanya membuat hati saya merasa terenyuh. Apa itu? Tidak lain adalah rasa kasih sayang makhluk ciptaan Allah yang sekarang ini menjadi tempat hunian kita, yaitu Bumi, kepada kita," tutur kiai muda itu.

"Bumi pun tak tega melihat kita menjadi penghuni neraka. Itu artinya, betapa besarnya rasa cinta Bumi kepada manusia yang merupakan bagian dari dirinya. Tetapi, mari kita renungkan sejenak. Saat ini, apa yang telah kita lakukan kepadanya? Kerusakan demi kerusakan telah kita buat di Bumi ini. Bahkan, tanpa sadar kita telah menyakitinya berkali-kali. Seumpama kita adalah Bumi, bagaimanakah perasaan kita hari ini? Mari kita renungkan dan segera berbenah diri," ucapan kiai muda itu mengakhiri pengajian itu seraya mengunjukkan doa kehadirat Tuhan yang Rahman dan Rahim.

Semua orang yang hadir menyunyi. Hening. Tertunduk dalam diam. Tenggelam dalam doa yang mengantarkan udara sejuk merasuk ke dalam ruangan masjid. Seluruh alam turut mengamini doa kiai muda itu.

Pekalongan, 19 Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun