Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

(Fiksi Kuliner) Selendang Mayang

7 Juni 2016   02:44 Diperbarui: 7 Juni 2016   11:54 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Abang sudah cukup usia, Andini. Melihatnya, abang tidak tahu  kenapa bisa langsung yakin sebagai pasangan hidup.”

Entah kenapa Andini tiba-tiba merasa ada yang hilang.

“Nanti aku nggak bisa dekat dengan abang lagi kalau menikah.”ujar Andini lirih.

Iman menatap Andini.

“Bisa, Andini. Tetap bisa. Kenapa kamu tidak menganggap temanmu akan bertambah seorang lagi? Anggaplah ada lagi seorang kakak perempuan yang menyayangimu.”

Andini terperangah.

Kakak? Bertambah teman? Maksudnya? Jadi selama ini Iman hanya menganggapnya  sebagai adik. Adik kelasnya, adik yunior di tempat kerjanya. Adik saja? Kedekatan selama ini?

“Kamu harus datang, Andini. Harus datang. Kami menunggumu.”

Iman bangkit dari duduk sambil membawa sejumlah kartu undangan pernikahan.

***

HARI beranjak siang saat Andini bersama teman-teman sekantor tiba di pesta pernikahan Iman. Pernikahan yang bernuansa Jawa. Iman menikah dengan perempuan keturunan Sleman, Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun