Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

(Fiksi Kuliner) Selendang Mayang

7 Juni 2016   02:44 Diperbarui: 7 Juni 2016   11:54 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku bawa. Sudah aku siapkan.”

Iman memperlihatkan buku iqro di tangannya.

“Kita mulai dari awal saja, biar lebih mudah.”

“Aku mau capek. Aku mau pulang. Istirahat.”

“Sebentar saja Andini. Disini saja!”

Entah mengapa, tatapan mata Iman yang bersikukuh, membuat Andini pun akhirnya menyerah. Tiba-tiba tidak ada alasan yang bisa diajukannya untuk menghindar pergi. Tangannya meraih buku iqro dari tangan Iman dan kemudian duduk. Perlahan buku itu dibukanya lembar demi lembar.

Duduk berhadapan. Andini pun mulai belajar mengaji satu persatu dari huruf Alif, Ba, Ta, dan Tsa.

“Nggak perlu malu. Kamu bisa. Setiap orang bisa belajar mengaji kapan pun. Pada usia berapa pun.” Kata Iman.

Andini hanya mengangguk.

***

FOTO masa kuliah berada di tangan Iman. Sejumlah mahasiswa baru ada di gambar itu. Di depannya, ada beberapa kakak angkatan yang lebih senior, sebagai panitia. Salah satunya Iman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun