Alessia mengangguk sambil tersenyum. Dalam keheningan, mereka menikmati makan malam sederhana itu, ditemani suara ombak yang memecah di bawah sana. Di tempat itu, di antara cahaya keemasan dan kehangatan keluarga, Alessia menyadari bahwa kebahagiaan bukanlah tentang hal besar, melainkan tentang momen kecil yang diisi cinta.***
Diet Mediterania dan Umur Panjang
Diet Mediterania adalah pola makan yang terinspirasi oleh kebiasaan makan tradisional negara-negara di sekitar Laut Mediterania, seperti Yunani, Italia, dan Spanyol. Layaknya kehidupan Alessia dan Ibunya pada cerita di atas
Diet ini dikenal sehat dan sering dikaitkan dengan umur panjang serta penurunan risiko penyakit kronis. Pola makan ini menekankan pada makan sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan sebagai dasar makanan.
Adapu lemak sehat, terutama dari minyak zaitun, kacang, dan alpukat. Sedangkan protein tanpa lemak, seperti ikan (terutama ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden), ayam, dan sesekali daging merah dalam jumlah kecil.
Produk susu rendah lemak, seperti yogurt dan keju dalam porsi moderat pula. Herbal dan rempah-rempah sebagai bumbu utama mereka dan mengurangi penggunaan garam. Minyak zaitun sesekali dalam jumlah moderat (opsional).
Manfaat Diet Mediterania
Pertama, Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular.
Diet Mediterania efektif menurunkan risiko penyakit kardiovaskular karena kaya akan lemak sehat dari minyak zaitun dan kacang-kacangan yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Selain itu, konsumsi ikan berlemak seperti salmon dan sarden memberikan asam lemak omega-3. Omega-3 baik untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Maka pola makan ini juga kaya serat dari sayur, buah, dan biji-bijian utuh, yang membantu mengontrol tekanan darah serta kadar gula darah.
Kombinasi nutrisi ini mendukung fungsi jantung secara keseluruhan dan mengurangi risiko serangan jantung maupun stroke.