Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Frugal Living: Hidup Hemat, Antara Pilihan dan Kebermaknaan

5 Januari 2025   21:30 Diperbarui: 8 Januari 2025   05:32 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi frugal living. (Shutterstock/jd8 via Kompas.com)

Sederhana tapi Membahagiakan

Rina dan suaminya, Bayu, menjalani hidup yang berbeda dari kebanyakan orang di sekitarnya. Rumah mereka sederhana saja tanpa perabotan mewah atau teknologi canggih. Namun, senyum mereka tak pernah pudar, bahkan ketika tetangga mereka sibuk membicarakan gaya hidup terbaru.

"Rin, tetangga baru beli kulkas dua pintu, lho," ujar Bayu sambil menyeruput teh hangat yang ia buat sendiri.
"Baguslah Mas, kita kan masih nyaman dengan kulkas kecil ini, Mas." Jawab Rina sambil tersenyum.

Rina dan Bayu mempraktikkan frugal living---hidup hemat dengan memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan. Gaya hidup ini bukan karena mereka kekurangan, melainkan pilihan sadar untuk hidup lebih sederhana dan bermakna.

Pagi itu, mereka pergi ke pasar tradisional. Rina memilih sayur-sayuran segar dan bahan makanan yang cukup untuk seminggu. Tidak ada pemborosan. Mereka membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik.

"Bu Rina, nggak mau beli daging hari ini? Diskon lho!" kata penjual daging.
"Tidak, Pak. Masih ada stok di rumah," jawab Rina ramah.

Di rumah, Rina memanfaatkan barang-barang bekas untuk membuat kerajinan tangan. Botol bekas disulap menjadi pot bunga, kain perca menjadi taplak meja. Hasil kreasinya kadang dijual secara online, menambah penghasilan keluarga.

Bayu pun mendukung penuh gaya hidup ini. Ia memilih bersepeda ke kantor daripada membawa motor. Selain hemat, ia juga lebih sehat.

"Hidup itu soal prioritas," ujar Bayu suatu malam. "Kita nggak harus punya segalanya untuk bahagia."
"Iya, aku bahagia hidup seperti ini," jawab Rina seraya tersenyum.

Meski sederhana, hidup mereka penuh makna. Mereka punya waktu lebih untuk berbicara, bercanda, dan menikmati hal-hal kecil yang sering terlewatkan orang lain.

Bagi Rina dan Bayu, frugal living bukan sekadar hemat. Ini adalah cara mereka menghargai apa yang dimiliki dan menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan.***

Ilustrasi gambar frugal living: Foto DJKN Kemenkeu.go.id
Ilustrasi gambar frugal living: Foto DJKN Kemenkeu.go.id

Hidup Hemat: Antara Pilihan dan Kebermaknaan

Dunia semakin mengagungkan konsumsi dan gaya hidup mewah. Pilihan untuk hidup hemat atau frugal living sering kali dianggap sebagai sesuatu yang aneh dan kuno. Ada pula yang menilai miskin bahkan dipandang sebelah mata. Namun, di balik kesederhanaan, gaya hidup itu justru menawarkan kebermaknaan yang mendalam.

Hidup sederhana memberi ruang bagi seseorang untuk menikmati waktu senggang yang lebih banyak. Tanpa beban dan hiruk-pikuk kehidupan yang serba cepat, seseorang bisa lebih fokus pada aktivitas yang memupuk kebahagiaan dan kedamaian batin.

Misalnya, berkebun di halaman rumah bisa memberikan ketenangan sekaligus hasil yang menyegarkan, sementara menjahit atau membuat kerajinan tangan seperti Bu Rina pada cerita di atas menawarkan kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas dan keterampilan. Bahkan menghasilkan uang.

Selain itu, waktu senggang yang melimpah memberi kesempatan untuk melakukan aktivitas produktif lainnya, seperti menulis atau belajar hal-hal baru. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan diri, tetapi juga dapat membawa kepuasan pribadi yang mendalam. 

Hidup sederhana memungkinkan seseorang untuk menikmati kualitas waktu yang lebih baik, tanpa harus terbebani oleh tuntutan eksternal. Tanpa tuntutan fashion ini itu. Perabotan baru dan lain sebagainya.

Apa Itu Frugal Living?

Frugal living bukan sekadar hidup hemat dalam arti membatasi pengeluaran. Ini adalah filosofi hidup yang menempatkan kebutuhan di atas keinginan, fokus pada efisiensi, dan menghargai setiap sumber daya yang dimiliki. 

Mereka yang memilih gaya hidup ini biasanya tidak tergoda oleh konsumsi berlebihan atau tren sesaat. Sebaliknya, mereka lebih memprioritaskan pengalaman, hubungan, dan kualitas hidup yang sejati.

Hidup sederhana telah menjadi bagian dari banyak budaya dan filosofi sepanjang sejarah. Dalam banyak tradisi, kesederhanaan dipandang sebagai jalan menuju kebahagiaan dan kedamaian batin. Filosofi seperti Stoisisme di Yunani kuno dan ajaran agama menekankan pentingnya mengurangi keinginan dan berfokus pada nilai-nilai kehidupan yang lebih mendalam.

Hal ini mendorong individu untuk lebih sadar akan kehidupan sehari-hari dan menikmati hal-hal kecil yang memberi kedamaian.

Di masyarakat tradisional, hidup sederhana seringkali merupakan hasil dari keterbatasan sumber daya dan pengaruh lingkungan sekitar. Meskipun demikian, banyak orang belajar untuk memanfaatkan apa yang mereka miliki, seperti berkebun, menjahit, atau menciptakan kerajinan tangan sebagai bagian dari keseharian mereka.

Pada masa modern, gaya hidup sederhana semakin dihargai sebagai bentuk alternatif dari konsumsi berlebihan dan kehidupan yang sibuk, dengan semakin banyak orang yang mencari cara untuk lebih menikmati waktu mereka, mengurangi stres, dan hidup lebih selaras dengan alam.

Mengapa Memilih Hidup Hemat?

Ada berbagai alasan seseorang memilih frugal living. Beberapa melakukannya karena kondisi ekonomi, sementara yang lain memilihnya sebagai bentuk kesadaran terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan barang secara optimal dan mengurangi limbah, mereka secara tidak langsung berkontribusi terhadap pelestarian bumi.

Selain itu, gaya hidup hemat juga memungkinkan seseorang memiliki kendali lebih besar terhadap keuangannya. Dengan membatasi pengeluaran yang tidak perlu, seseorang dapat lebih fokus pada tujuan jangka panjang, seperti menabung untuk pendidikan anak, membeli rumah, atau bahkan pensiun dini.

Manfaat Hidup Hemat untuk Diri Sendiri

1. Keseimbangan Finansial

Hidup hemat membantu seseorang menghindari utang dan lebih cepat mencapai kestabilan finansial dengan cara mengontrol pengeluaran dan memprioritaskan kebutuhan. Dengan mengelola anggaran secara bijak, seseorang bisa menghindari pembelian yang tidak perlu dan mengalokasikan lebih banyak dana untuk menabung atau berinvestasi.

Kebiasaan ini juga memungkinkan seseorang untuk memiliki dana darurat yang dapat digunakan saat situasi tak terduga, sehingga mengurangi risiko terjebak dalam utang. Seiring waktu, kebiasaan hidup hemat ini membangun pondasi finansial yang kuat, memberikan rasa aman dan memungkinkan individu mencapai tujuan keuangan mereka lebih cepat.

2. Mengurangi Stres

Frugal living mengurang stres. Hidup tanpa tekanan untuk mengikuti tren atau memenuhi standar gaya hidup tertentu, mereka yang menjalani frugal living cenderung lebih tenang.

Frugal living membantu mengurangi stres dengan menghilangkan tekanan untuk selalu mengikuti tren atau memenuhi standar gaya hidup yang ditetapkan oleh masyarakat. Seseorang yang menjalani gaya hidup hemat cenderung lebih fokus pada apa yang benar-benar penting, seperti hubungan, kesehatan, dan kebahagiaan pribadi, alih-alih menghabiskan waktu dan energi untuk mengejar barang atau pengalaman yang tidak perlu.

Dengan mengurangi konsumsi berlebihan dan lebih menikmati hal-hal sederhana, mereka merasa lebih puas dengan kehidupan mereka, menciptakan ketenangan batin yang sulit ditemukan dalam gaya hidup yang serba cepat dan materialistik.

3. Waktu Berkualitas

Dengan tidak sibuk mengejar materi, waktu yang ada dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih bermakna, seperti berkumpul bersama keluarga.

Misalnya, alih-alih bekerja lembur untuk membeli barang-barang baru, mereka lebih memilih untuk memasak bersama di rumah, berbagi cerita, atau melakukan aktivitas luar ruangan seperti bersepeda atau berkebun. 

Kegiatan-kegiatan sederhana ini memberikan kesempatan untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga dan menciptakan kenangan indah yang lebih bernilai daripada materi. Selain itu, kebersamaan ini juga membantu menciptakan rasa nyaman dan saling mendukung dalam keluarga.

4. Meningkatkan Kreativitas

Hidup hemat sering kali mendorong seseorang untuk berpikir kreatif dalam memenuhi kebutuhan, misalnya dengan membuat sendiri barang-barang rumah tangga.

Misalnya memanfaatkan karton bekas menjadi skop sampah sederhana. Memanfaatkan bahan-bahan alami untuk keperluan di rumah. Seperti kulit jeruk bisa dipakai sebagai penangkal nyamuk. Tak harus membeli semprot nyamuk dan sejenisnya. Tidak sehat. Tapi memakai kulit jeruk sehat. Cukup dengan menaruh kulit jeruk di beberapa tempat. Nyamuk pun enggan datang.

Tantangan dan Persepsi

Meski memiliki banyak manfaat, frugal living tidak lepas dari tantangan. Di tengah masyarakat yang gemar pamer (show off), mereka yang memilih hidup sederhana sering kali dianggap pelit atau ketinggalan zaman. Selain itu, disiplin untuk menahan keinginan bukanlah hal yang mudah, terutama di era media sosial yang penuh godaan visual.

Namun, mereka yang menjalani gaya hidup ini tahu betul bahwa kebahagiaan tidak terletak pada materi. Kebahagiaan sejati datang dari rasa cukup, hubungan yang bermakna, dan kehidupan yang seimbang.

Inspirasi Frugal Living

Inspirasi frugal living dapat datang dari berbagai sumber yang menekankan pada kehidupan yang lebih sederhana namun penuh makna. Salah satu contohnya adalah filosofi hidup yang dijalani oleh orang-orang yang memilih untuk hidup dengan lebih sedikit barang, namun lebih banyak pengalaman.

Mereka sering kali lebih memilih untuk menggunakan barang-barang yang sudah ada dan mencari cara kreatif untuk memanfaatkan sumber daya secara maksimal, alih-alih membeli barang baru. 

Buku seperti The Simple Path to Wealth oleh JL Collins dan The Minimalists oleh Joshua Fields Millburn dan Ryan Nicodemus mengajarkan bagaimana hidup dengan bijak dan hemat dapat membawa kebahagiaan yang lebih besar.

Selain itu, banyak inspirasi juga datang dari mereka yang telah berhasil mengatur keuangan dengan bijak, seperti pasangan yang memilih untuk tinggal di rumah sederhana dan berinvestasi untuk masa depan, atau keluarga yang rutin merencanakan anggaran dan menikmati kebersamaan melalui kegiatan murah namun bermakna.

Dengan mengurangi fokus pada konsumsi dan lebih menghargai hal-hal yang bersifat abadi, mereka yang menjalani frugal living menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup yang lebih seimbang.

Manfaat Frugal Living untuk Indonesia

Frugal living memiliki manfaat besar bagi Indonesia, baik secara individu maupun sebagai bangsa. Dari sisi ekonomi, penerapan gaya hidup hemat oleh masyarakat dapat mengurangi tingkat konsumsi berlebihan, sehingga mendorong efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam.

Dengan lebih banyak orang menabung dan berinvestasi, ekonomi nasional dapat tumbuh lebih stabil, sementara ketergantungan pada barang impor dapat berkurang. Hal ini juga membantu meningkatkan daya beli masyarakat secara berkelanjutan.

Di tingkat sosial, frugal living mendorong kesederhanaan yang selaras dengan nilai budaya Indonesia, seperti gotong royong dan kebersamaan. Gaya hidup ini juga mengurangi ketimpangan sosial karena masyarakat lebih menghargai nilai kebahagiaan yang tidak diukur dari materi. 

Selain itu, dengan semakin banyak orang yang beralih pada kegiatan seperti berkebun, mendaur ulang, atau menggunakan produk lokal, frugal living dapat membantu menjaga lingkungan hidup dan mendukung keberlanjutan di Indonesia.

Kesimpulan

Frugal living bukan sekadar hidup hemat, melainkan cara untuk menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan. Ini adalah pilihan sadar untuk hidup sesuai kebutuhan, menghargai apa yang dimiliki, dan mengarahkan sumber daya pada hal-hal yang benar-benar penting.

Dalam dunia yang serba cepat dan materialistis, frugal living mengingatkan kita bahwa kesederhanaan adalah bentuk kebebasan yang sejati.

Gaya hidup ini mungkin tidak untuk semua orang, tetapi bagi mereka yang menjalankannya, frugal living adalah perjalanan menuju hidup yang lebih bermakna, damai, dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun