Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengurai dan Menghilangkan Overthinking Melalui Zikir dan Doa: Kenali Overthinking

23 November 2024   17:35 Diperbarui: 23 November 2024   20:24 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi doa untuk mayat laki-laki: Foto by homecare24.id

Kenangan akan kecelakaan itu terus terulang dalam pikiran Aria. Perasaan takut yang intens dan ketidaknyamanan ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-harinya. Sehingga ia menghindari perjalanan jauh atau menolak kesempatan yang melibatkan transportasi.

Trauma semacam ini memerlukan waktu dan dukungan untuk pulih. Dukungan baik dari keluarga, teman, maupun bantuan profesional seperti konselor.

Ada Beberapa Contoh Situasi Overthinking yang menimpa seseorang:

1. Ketakutan akan Penolakan

Misalnya, pasangan khawatir bahwa ucapan atau tindakannya membuat Anda tidak suka, meskipun sebenarnya Anda baik-baik saja.

2. Mencemaskan Masa Depan

Mereka bisa memikirkan berbagai kemungkinan buruk, seperti, "Bagaimana kalau nanti aku gagal memenuhi harapan pasangan?"

3. Mempertanyakan Hal-Hal Kecil

Seperti membaca pesan teks Anda berulang kali untuk mencari arti tersembunyi di balik kata-kata yang Anda kirimkan.

4. Merasa Bertanggung Jawab Berlebihan

Mereka mungkin merasa bersalah untuk hal-hal yang bukan kesalahan mereka, karena terus memikirkan dampaknya pada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun