Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Kepala Menegaskan dalam Rapat Tugas Guru Hanya Mengajar: Pandangan, Tinjauan Teoritis, dan Dampaknya bagi Karakter Guru vs Siswa

6 November 2024   20:39 Diperbarui: 6 November 2024   20:49 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru mungkin merasa kurang dihargai dalam peran pembimbing karakter  sehingga menurunkan semangat mereka untuk melakukan lebih dari sekadar mengajar.

2. Penurunan Kualitas Pembelajaran

Dengan penegasan semacam ini, guru bisa jadi akan mengabaikan peran dalam pembentukan karakter atau dukungan emosional siswa, yang sebenarnya penting bagi pendidikan menyeluruh.

Akibatnya, hubungan guru-siswa bisa menjadi lebih kaku dan kualitas pembelajaran yang berfokus pada nilai-nilai dan keterampilan sosial bisa menurun.

3. Ketidakpuasan Kerja dan Motivasi yang Menurun

Kepala sekolah yang menekankan bahwa tugas guru hanya mengajar dapat menyebabkan guru merasa terbatas dan tidak bebas mengembangkan metode atau pendekatan yang lebih kreatif.

Hal ini bisa menimbulkan ketidakpuasan dan menurunkan motivasi mereka dalam bekerja, karena mereka merasa pekerjaan mereka kurang bermakna secara holistik.

Selain itu akan muncul pula dampak:

1. Perasaan Terbatas dalam Mengemban Peran sebagai Pendidik

Ketika kepala sekolah terus menekankan bahwa tugas guru hanya mengajar, ini dapat membuat guru merasa perannya dibatasi hanya pada aspek akademis. Hal ini berpotensi mengurangi inisiatif guru untuk terlibat dalam pengembangan karakter dan pembinaan emosional siswa.

Guru mungkin merasa kurang didukung dalam menjalankan peran pembimbing yang lebih luas, yang sebenarnya merupakan bagian penting dari pendidikan menyeluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun