Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru vs Hukum: Penting Pengetahuan Hukum bagi Guru agar Terlindung dari Tuntutan Hukum

2 November 2024   20:10 Diperbarui: 2 November 2024   21:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang guru yang memahami hukum dapat bekerja sama dengan pihak sekolah dan pengacara untuk memastikan bahwa langkah hukum yang diambil adalah langkah yang benar, bukan semata-mata hasil dari tekanan. Selain itu semua tuduhan butuk barang bukti dan saksi-saksi.

5. Guru harus Membangun Hubungan yang Baik dengan Orang Tua Murid

Guru yang memiliki pemahaman hukum juga akan lebih mampu membangun hubungan yang transparan dan penuh pengertian dengan orang tua murid. Ketika guru menjelaskan kebijakan atau aturan sekolah dengan dasar hukum yang jelas, orang tua akan lebih menghargai dan menghormati keputusan yang diambil.

Pengetahuan hukum bisa menjadi jembatan antara pihak sekolah dan orang tua, sehingga meminimalisir kesalahpahaman yang berpotensi menimbulkan konflik.

Kesimpulan

Di era kompleks ini, pengetahuan hukum tidak hanya bermanfaat bagi para profesional di bidang hukum, tetapi juga penting bagi profesi guru. Dengan pemahaman hukum yang baik, guru dapat melindungi dirinya dari potensi kriminalisasi yang tidak adil, menghindari kesalahpahaman, dan memastikan bahwa tindakan yang mereka lakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Pengetahuan hukum bukan untuk menjauhkan guru dari siswa, melainkan menjadi bekal agar para guru dapat menjalankan tugasnya dengan tenang, percaya diri, dan terlindungi.

Langkah Akhir yang Tenang

Hari itu suasana ruang mediasi sekolah begitu tegang. Bu Dina duduk di kursinya dengan tenang, menatap ke arah sepasang orang tua yang tampak gelisah. Mereka baru saja mengajukan keluhan resmi tentang putri mereka yang merasa "dihukum secara tidak adil."

Menurut mereka, Bu Dina telah bertindak kasar karena memberi teguran keras saat sang anak tertangkap mencontek di kelas. Kasus lain lagi selesai kasus siswa terlambat pada cerpen pembuka di atas.

Kepala sekolah membuka sesi mediasi dengan nada hangat, namun tetap tegas. "Bu Dina, mungkin Anda bisa menjelaskan duduk perkaranya?"

Dengan tenang, Bu Dina memulai penjelasannya, "Saya mengerti bahwa setiap orang tua ingin anaknya diperlakukan dengan penuh perhatian. Ketika saya memberi teguran, itu semata-mata untuk melindungi integritas pendidikan di kelas. Saya tidak bermaksud merendahkan anak Anda."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun