5. Peningkatan Kerjasama Orang Tua
Pihak sekolah perlu menjalin kerjasama yang lebih baik dengan orang tua. Sosialisasi mengenai aturan disiplin, termasuk aturan berpakaian, harus diberikan secara jelas kepada orang tua, agar mereka juga turut mengawasi dan mendukung penerapan aturan di rumah.
6. Kegiatan Pembinaan dan Konseling bagi Siswa
Siswa yang sering melanggar aturan perlu mendapatkan perhatian khusus. Mereka dapat dibina melalui kegiatan konseling atau pembinaan karakter secara rutin.
Melalui dialog, guru bimbingan konseling bisa menggali penyebab perilaku mereka dan memberikan solusi yang lebih tepat sesuai kebutuhan.
7. Penghargaan Bagi Siswa yang Disiplin
Sekolah bisa memberikan penghargaan bagi siswa yang mematuhi aturan dan menunjukkan sikap disiplin dalam kesehariannya.
Penghargaan ini bisa dalam bentuk sertifikat, pengakuan di depan umum atau hal-hal kecil seperti hadiah buku. Dengan adanya apresiasi, siswa akan merasa lebih termotivasi untuk mengikuti aturan yang ada.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan budaya disiplin dapat ditanamkan dengan baik di lingkungan sekolah, dan potensi premanisme serta kekerasan bisa diminimalisir secara signifikan.
Larangan menggunakan pakaian berbahan Jeans, Jaket, dan Aksesoris Apa?
Di banyak sekolah di Indonesia umumnya melarang siswa memakai jaket dan aksesoris dari besi-besian, tali, kain lebih terkait dengan nilai budaya, etika, dan disiplin sekolah daripada aturan agama yang spesifik.Â