Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilkada Jakarta: Program ini Sebagai Janji Paslon untuk Generasi Z

9 Oktober 2024   16:14 Diperbarui: 9 Oktober 2024   16:56 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Janji mereka terdengar menarik, namun pertanyaannya, apakah pendekatan ini cukup efektif?

Hotline konseling dapat menjadi solusi sementara bagi mereka yang sedang berjuang dengan kesehatan mental akibat PHK. Namun, solusi ini tidak menyentuh inti permasalahan akan uang dan pekerjaan. Ketersediaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

Sedangkan pelatihan di BLK modern untuk Gen Z yang ingin mengembangkan kemampuan kejuruan, khususnya di sektor kreatif, tentu bisa menjadi solusi jangka panjang. Tapi ada tantangan dalam hal pendanaan dan seberapa relevan kurikulum pelatihan dengan dunia kerja yang terus berkembang saat ini.

2. Ridwan Kamil dan Suswono: Bantuan Dana Sosial dan Co-working Space

Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menawarkan solusi yang lebih langsung dan bersifat sementara. Mereka memberi dana kekuatan sosial selama tiga bulan bagi Gen Z yang terkena PHK. Selain itu, mereka juga berjanji memperbanyak co-working space serta menyediakan kopi gratis bagi Gen Z di Jakarta.

Program bantuan dana selama tiga bulan itu mungkin bisa memberikan "nafas" bagi mereka yang kehilangan pekerjaan. Namun, sifatnya sementara dan tidak menyelesaikan akar masalah. Co-working space dan fasilitas pendukung seperti kopi gratis memang menarik, namun relevansinya dengan upaya peningkatan keterampilan dan peluang kerja masih bisa dipertanyakan.

Mereka butuh kerja. Fasilitas tersebut akan lebih berdampak bila diiringi dengan program pembinaan bisnis atau pelatihan kewirausahaan.

3. Dharma Pongrekun dan Kun Wardana: Integrasi Dunia Kerja dengan Pendidikan 

Pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mengambil pendekatan yang berbeda dengan menekankan ketidakcocokan antara kemampuan Gen Z dengan persyaratan di dunia kerja.

Mereka menilai adanya kesenjangan yang perlu dijembatani melalui integrasi antara dunia kerja dengan lembaga pendidikan seperti kampus atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pendekatan ini mungkin  paling realistis dan tepat sasaran dalam jangka panjang. Dengan integrasi antara pendidikan dan industri. Lulusan Gen Z akan lebih siap menghadapi dunia kerja dan memiliki keterampilan yang relevan dengan permintaan pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun