Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Dampak Kompasiana Bagiku sebagai Guru yang Menulis di Platform ini

8 Oktober 2024   21:13 Diperbarui: 10 Oktober 2024   08:36 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doa keluar masjid. Foto by Bersama Dakwah.net

Mengajar Generasi Z memang menuntut rasa ikhlas dan pendekatan yang berbeda. Mereka hidup di zaman yang penuh tekanan dan ketidakpastian. Sebagai guru, disadari bahwa tantangannya adalah bagaimana menciptakan ruang yang mendukung perkembangan karakter mereka.

Pilihan menjauhi dan membenci mereka ternyata salah. Ketika aku menjauhi mereka, ternyata mereka tak bertanya. Mengapa Ibu guru cueks? Mereka malah senang dan makin liar.

Akupun shalat ishtikharah dua rakaat. Aku berdoa, andaikan terbaik bagi muridku si A-Z kusebut nama mereka satu per satu, di sekolah ini Rabb, ubahlah dan lembutkanlah hati mereka selaku murid dan hati hamba selaku guru. Tuntun kami pada proses belajar dan pergaulan sesuai ajaran agama Islam. 

Diikuti pula alur cara belajar mereka, slow. Gunakan teknoligi tepat guna. Sentuh batin mereka dengan cek ibadah mereka. Shalat mereka, puasa sunnah mereka, infaq mereka, dan hafalan Quran mereka.

Ternyata mereka ada perubahan. Sempat iseng aku bertanya, "Kok, kaian sudah jarang pashion show sekarang ke kelas lain, kantin, dan masjid?"

Mereka jawab, "Kami menuju taubat, Bu. SP (Surat Perjanjian) kami tinggal 1 lagi."

Miris. Jawaban mereka karena SP. Bukan karena ingin menjadi murid baik

Generasi Z bukanlah generasi yang kosong atau tak berkarakter. Mereka adalah generasi yang berpotensi besar, hanya saja pendekatan kita harus berubah untuk menyesuaikan dengan cara mereka belajar dan berinteraksi.
***
Dalam menghadapi Generasi Z, kita memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka berbeda. Kita harus mengingat karakteristik dan nilai-nilai mereka yang unik.

Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan untuk berinteraksi dan berkomunikasi lebih efektif dengan Generasi Z:

1. Berikan Kebebasan dan Ruang untuk Ekspresi Diri

Generasi Z sangat menghargai kebebasan dalam berekspresi, baik di dunia nyata maupun di platform digital. Mereka cenderung mengekspresikan diri melalui media sosial, gaya berpakaian, hingga pilihan hidup yang mungkin dianggap tidak konvensional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun