Ketiga, wawancarai putri kita setiap hari
Berwawancaralah dengan putri Anda setiap hari. Pilih cara berwawancara yang simpel dan cuek. Misalnya, berwawancara sambil bekerja. Suruh anak memotong sayur atau bawang ketika bunda memasak. Ia akan kesal.
Senyum dan cuek saja Bunda. Justru ketika kondisi anak kesal bagus buat bertanya. Tanyakanlah apakah ia sudah punya pacar di sekolahnya. Bila ia marah berarti belum. Tapi bila ia diam dan grogi berarti sudah.
Lanjutkan wawancara dengan sedikit merayu. "Bunda tak marah kok, asal kamu jujur sama Bunda."
Bila ia jujur, ia akan bercerita apa adanya atau sedikit bohong. Sikapi dengan tenang dan susun siasat baru Bunda.
Keempat, peluklah putri kita setiap hari
Bila putri kita dipeluk tiap hari, dibelai rambutnya, dijadikan sahabat, dan diwawancarai tanpa penekanan dan tanpa menggurui, ia akan merasa nyaman.
Ia akan jujur bercerita kepada Bunda tentang cowoknya. Ia akan mempercayai Anda menjadi teman curhatnya. Cukup di sore hari atau sesudah maghrib Anda menjadi sahabat dan teman curhatnya. Sudah cukup untuk mengeksplor kejadian dan tekanan yang ia alami hari itu.
Kelima, observasi pergaulan putri kita secara diam-diam
Bila bunda sudah melakukan poin kesatu, kedua, ketiga, dan keempat, Bunda perlu observasi. Amati langsung tingkah laku putri kita. Dari rumah, di sekolah hingga pulang sekolah.Â
Bunda bisa juga mewawancarai temannya apakah putri kita rajin di sekolah, santunkah, atau sopankah ia di sekolah. Berceritalah dengan para sahabatnya. Jebaklah mereka dengan rayuan, bahwa Anda sudah pernah mendengar bahwa siswa SD, SMP sudah ada yang pacaran.