Pelaku memastikan korban meninggal, kemudian AJ menyeret korban ke dapur. Pelaku menggali tanah dengan cangkul dan skop sedalam 50 cm. Kemudian, pelaku menguburkan korban di lubang yang telah digali.
"Kami telah melakukan pra-rekontruksi kemarin di lokasi kejadian. Sedangkan untuk korban saat ini telah di bawa ke RS Bhayangkara Padang untuk dilakukan proses autopsy,” terang Donny Bramanto.
Keterangan Sepupu Korban dan Orangtua Pelaku
Berdasarkan keterangan sepupu korban, bahwa saudari sepupunya itu sudah menghilang selama 2 bulan bersama pacarnya. Kehilangan ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Sementara, orangtua pelaku mengaku, bahwa YF memang menginap di rumah mereka. Orangtua pelaku sudah menyuruh korban pulang ke Padang. Tapi korban tak mau pulang. Hingga 3 Februari itu AJ membawa korban ke rumah kosong tersebut.
Duh, Bun, pengawasan kita kepada putri kita terkesan lengah di atas bukan? Dua bulan putrinya menghilang tanpa tahu arah dan tujuan. Lalu bagaimana kiat kita orangtua untuk mencegah terjadinya kasus sadis di atas?
Pertama, bersahabatlah dengan putri kita
Orangtua terutama ibu harus ekstra ketat menjaga putrinya. Ketat bukan berarti putri kita dikurung atau tak boleh ke sekolah. Tapi ketat mengawasi. Ketat mengawasi dengan menjadi sahabat untuknya
Jadilah sahabat untuknya meskipun kita sibuk bekerja. Minimal Bunda harus pastikan ia pergi dan pulang sekolah dalam pengawasan kita. Buatlah janji pukul berapa mesti sampai di rumah dengan janji ala sahabat.
Kedua, minta nomor hp teman sekolah dan gurunya
Ketika anak telat pulang sekolah, pasti kita ingin menemui pihak sekolah dahulu. Yah, guru-guru tempat kita bertanya, pukul berapa anak pulang sekolah. Agar hemat waktu, akan lebih baik bila Bunda menyimpan nomor teman-temannya dan gurunya. Bunda bisa cepat mengetahui pukul berapa anak pulang sekolah.